Wiranto Minta Maaf, Tak Bermaksud Menyebut Para Pengungsi Korban Gempa Ambon Jadi Beban Pemerintah
Menkopolhukam, Wiranto meminta maaf kepada masyarakat Maluku atas ucapannya yang menyebut pengungsi dari gempa Ambon menjadi beban.
Editor: Dewi Agustina
Pada 30 September 2019, Wiranto selaku Menko Pulhukam memberikan keterangan pers perihal dampak dan penanganan gempa kekuatan 6,5 skala ritcher yang melanda kota Ambon, Maluku, 26 September 2019.
Saat itu, Wiranto menyampaikan pernyataan berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), diketahui gempa di Ambon mengakibatkan 700 rumah rusak dan 23 orang meninggal dunia.
Selain itu, pemerintah juga merencanakan penyaluran dana untuk para korban meninggal dunia dan para pengungsi.
Namun, jumlah pengungsi tidak sebanding dengan jumlah kerusakan tempat tinggal yang ada di daerah tersebut.
Banyak warga memilih ikut mengungsi karena adanya hoaks adanya gempa susulan dan tsunami. Padahal, tidak ada badan resmi yang memberikan informasi seperti itu.
Baca: Fakta-fakta Temuan Mayat dalam Kondisi Sujud di Tepi Jalan Jombang, Diduga Terkait Rebutan Wanita
Saat itu, Wiranto mengharapkan masyarakat yang mengungsi bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing untuk mengurangi jumlah besaran pengungsi.
Ia menilai ketakutan tersebut membuat masyarakat terus mengungsi dan tak kembali ke rumah. Dan hal tersebut menjadi beban pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Pernyataan Wiranto itu ditanggapi sejumlah pihak sebagai pernyataan yang menyinggung masyarakat di Maluku.
Gempa 6,8 magnitudo sebelumnya mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis, 26 September 2019, pukul 08.46 WIT.
Pusat gempa berada di titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat dengan kedalaman 10 Km.
Terkini, ada 34 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami kuka-luka akibat gempa tersebut.
Selain korban jiwa, gempa tersebut juga mengakibatkan kerusakan rumah-rumah warga, sekolah, rumah ibadah, perkantoran dan fasilitas publik lainnya.
Berdasarkan catatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon, hingga Jumat (4/10/2019) pagi pukul 09.00 WIT, telah terjadi 1.006 kali gempa susulan yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya.
Sejumlah warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah karena gempa susulan tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.