Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bupati Pandeglang : Mohon ‎Maaf Kami Sedikit Kecolongan

Bupati Pandeglang Irna Narulita mengakui pihaknya kecolongan atas peristiwa yang menimpa Menkopolhukam Wiranto.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Bupati Pandeglang : Mohon ‎Maaf Kami Sedikit Kecolongan
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Bupati Pandeglang, Irna Narulita di Kantor Pemkab Pandeglang, Jumat (28/12/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Pandeglang Irna Narulita mengakui pihaknya kecolongan atas peristiwa yang menimpa Menkopolhukam Wiranto.

Menurutnya, keamanan yang diberikan oleh pejabat terkait di wilayah hukum Banten, Pandeglang sudah cukup baik.

Hanya saya memang dia kecolongan karena pasutri penusuk Wiranto bukan warga asli Pandeglang melainkan hanya pendatang.

‎'Keamanan rasanya sudah cukup untuk memberikan pengawalan ke beliau. Tetapi mohon maaf ini kami sedikit kecolongan dan mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang kembali. Kami akan terus melakukan sosialisasi, edukasi agar anak-anak kami tidak terpapar dengan paham radikal,‎" ujar Irna, Kamis (10/10/2019) malam di RSPAD, Jakarta Pusat.

Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31) warga Medan yang merupakan penusuk Wiranto di Banten, Kamis (10/10/2019)
Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31) warga Medan yang merupakan penusuk Wiranto di Banten, Kamis (10/10/2019) (Tribun Medan)

Irna melanjutkan pada hari ini, Jumat (11/10/2019) pihaknya menggelar rapat dengan unsur keamanan hingga perangkat camat serta kades.

Dalam kesempatan itu, Irna ingin mengingatkan anak buahnya agar lebih selektif menerima tamu-tamu yang dari luar Pandeglang, tujuannya apa,maksud tujuannya apa tinggal di sana.

Berita Rekomendasi

"Termasuk menanyakan ‎sumber penghasilan dari mana, profesinya sebagai apa sehingga kami tidak kecolongan seperti ini lagi," tegasnya.

Langkah selanjutnya, sambung Irna, pihaknya akan melakukan edukasi dan silaturahmi dengan ibu-ibu muda, majelis taklim, pesantren, anak-anak sekolah di setiap apel Senin untuk terus melakukan yang terbaik.

"Saya sangat-sangat dirugikan sekali dengan adanya jaringan JAD. Mereka harus enyah dari bumi Pandeglang," tambah Irna.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Wiranto diserang orang tidak dikenal, Kamis (10/10/2019) usai mengikuti acara peresmian Universitas Mathala'ul Awal Pandeglang.

Dua terduga pelaku penyerangan telah berhasil diamankan kepolisian. Mereka masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan peremppuan.

Pelaku laki-laki berinisial SA alias Abu Rara (31) warga Medan, Sumatera Utara sedangkan pelaku perempuan FA (21) warga Brebes.

Keduanya merupakan pasutri yang mengontrak di Kampung Sawah, Kec Menes, Kab Pandeglang. Abu Rara diduga terpapar paham radikal ISIS.

Mirisnya, Abu Rara justru mengajak istrinya FA untuk ikut menusuk Wiranto. Pasutri ini baru sekitar dua bulan tinggal di Pandeglang.

Kini Abu Rara dan Istri menjalani pemeriksaan intensif di Mabes Polri dan kasus ini ditangani langsung oleh Densus 88.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas