Terduga Teroris di Bekasi Lebih Sering di Dalam Rumah dan Tidak Ramah dengan Tetangga
Adanya proses penggeledahan tersebut membuat tetangga dan warga sekitar kaget namun mereka tidak aneh atas hal tersebut
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Warta Kota Muhammad Azzam
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Polres Metro Bekasi menggeledah rumah kontrakan terduga teroris di Kampung Rawa Kalong, Desa Karang Satria, RT002/04, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Minggu (13/10/2019).
Rumah kontrakan milik terduga teroris berinisial NAS (45) yang telah diamankan kepolisian usai menyerahkan diri ke Kantor Khilafatul Muslimin di Bandar Lampung.
Adanya proses penggeledahan tersebut membuat tetangga dan warga sekitar kaget namun mereka tidak aneh atas hal tersebut.
Sosok terduga teroris itu dikenal tertutup dan tidak ramah dengan tetangga.
"Kaget ada kejadian ini, tapi memang orangnya gitu sih. Tertutup juga, pernah kita sapa malah diam aja, malah buang muka," ujar Kusumiyati (28), kepada Warta Kota di lokasi, Minggu (13/10/2019).
Ia mengungkapkan, terduga teroris itu baru tinggal sekitar dua bulan bersama istri, dan dua orang anak.
"Tapi kalau istrinya enggak nginap di situ cuma berkunjung main aja. Yang tinggal di situ NAS, anaknya yang usia 20 tahun, sama balita gitu," ujarnya dia.
Baca: Grebek Kontrakan Terduga Teroris di Bekasi, Densus 88 Tak Temukan Orangnya, Ini Isi Kamarnya
Adapun keseharian mereka, kata Kusumiyati, terduga teroris itu lebih sering berada di dalam.
Ketika keluar juga jarang tegur sapa dengan tetangga.
"Keluar pagi nih, pulang malam. Habis itu udah di dalam rumah aja enggak keluar. Kalau keluar paling salat," kata dia.
Sebagai tetangga sebelah rumah, Kusumiyati sempat kesal atas sikap terduga teroris itu.
Pasalnya, ketika itu anak balitanya menangis di dalam kontrakan saat ditinggal salat Jumat.
Dirinya berusaha menenangkan balita itu sambil menunggu NAS pulang.