Kontras Temukan Fakta Baru Terkait Tewasnya 2 Mahasiswa UHO Saat Unjuk Rasa di Kendari
Investigasi dilakukan KontraS dengan melakukan wawancara terhadap lima saksi di lapangan yang melihat dua peristiwa penembakan tersebut.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menyampaikan hasil investigasinya terkait tertembaknya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, ketika aksi unjuk rasa, Kamis (26/9/2019).
Dua mahasiswa yang meninggal tersebut atas nama Muhammad Yusuf Kardawi dan La Randi.
Investigasi dilakukan KontraS dengan melakukan wawancara terhadap lima saksi di lapangan yang melihat dua peristiwa penembakan tersebut.
KontraS juga melakukan komunikasi dengan lembaga perwakilan negara dalam hal ini Ombudsman perwakilan Sulawesi Tenggara.
Baca: Denmark Open 2019: Jadwal Tanding Babak 32 Besar Mulai Siang hingga Dini Hari
Selain itu, KontraS melakukan pendalaman terhadap tim kuasa hukum yang melakukan proses pendampingan terhadap korban dan saksi peristiwa tersebut dan juga melakukan kroscek data dengan jurnalis di Kendari.
Dari investigasi tersebut, mereka menduga dua orang mahasiswa tersebut mengalami penembakan.
Dalam video pertama yang ditampilkan Kepala Divisi Pembelaan Hak Asasi Manusia Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Arif Nur Fikri, terlihat Yusuf tersungkur ke arah depan.
Ia menjelaskan, seorang saksi yang diwawancarainya, tembakan senjata api berasal dari arah samping yakni Kantor Disnaker oleh orang yang diduga aparat kepolisian berpakaian preman saat hendak menolong Yusuf.
Baca: Sosok Sulli Eks f(x), Artis Korea yg Meninggal Bunuh Diri: Perjalanan Karir, Asmara, hingga Hobinya
Hal tersebut terlihat dari video kedua yang ditunjukannya.
Saksi lain yang ditemuinya juga menyatakan bahwa setelah Yusuf tersungkur, aparat kepolisian yang berseragam dan tidak berseragam kemudian menghampiri Yusuf dari arah depan.
Saksi mengatakan seorang aparat kepolisian berseragam memukuli Yusuf dengan menggunakan tongkat.
Selain itu, saksi juga melihat tubuh Yusuf dipengangi oleh orang yang diduga aparat kepolisian berpakaian preman sambil membawa senjata api di tangan kanannya.
Beberapa saksi lain juga melihat aparat kepolisian membawa senjata api dan beberapa saksi menemukan beberapa selongsong di dekat tempat Yusuf terjatuh.