Karyono Wibowo: Upaya Menggagalkan Pelantikan Jokowi Banyak Gagalnya
sejumlah peristiwa yang terjadi belakangan ini tidak akan berpengaruh terhadap proses pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Pihak MPR telah menggelar rapat kordinasi pengamanan pelantikan presiden bersama Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Eko Margiyono dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (14/10/2019).
Dibagi tiga ring
Pihak kepolisian bersama TNI bakal menerjunkan 31 ribu pasukan gabungan untuk mengamankan jalannya pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Rencananya pelantikan akan dilakukan Minggu (20/10/2019) pukul 14.30 WIB di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Pengamanan tersebut dibagi menjadi tiga ring.
"Kita sudah menyiapkan ada sekitar 31 ribu personel gabungan. Yang dari 31 ribu personel tersebut kita bagi menjadi tiga ring," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Baca: Isu Gerindra Masuk Kabinet, Golkar: Yang Kalah Idealnya Sebagai Penyeimbang Politik
Ring pertama berada di ruangan pelantikan. Pengamanan di ruangan ini dilakukan oleh Paspampres.
"Ring kedua di kawasan gedung DPR, di sana ada TNI dan Polri yang menjaga.
Kemudian, ring ketiga juga ada di sekitar kawasan gedung DPR, TNI dan Polri juga yang menjaga di sana," ungkap Argo.
Sebelumnya, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyepakati pelantikan presiden dan dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 tanggal 20 Oktober 2019 digelar pada pukul 14.30 WIB.
Pihak MPR telah menggelar rapat kordinasi pengamanan pelantikan presiden bersama Panglima Kodam Jaya Mayor Jenderal Eko Margiyono dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Gatot Eddy Pramono, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, (14/10/2019).