Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menristekdikti M Nasir Akui Tak Capai Target di Akhir Masa Jabatannya

Meski jabatannya sebagai Menristekdikti tinggal 6 hari lagi, M Nasir membeberkan sejumlah program kerja yang belum tercapai.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Menristekdikti M Nasir Akui Tak Capai Target di Akhir Masa Jabatannya
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir saat 'Evaluasi Capaian Triwulan III Tahun 2019 bersama ratusan rektor perguruan tinggi di kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019). 

Kalau kedokteran kita sudah masuk 102 dunia.

Menristekdikti Prof M Nasir PhD Ak seusai menghadiri kuliah tamu
Menristekdikti Prof M Nasir PhD Ak seusai menghadiri kuliah tamu (TRIBUNJATIM.COM)

Problemnya adalah institusinya. Nah itu yang kita belum. Oleh karena itu yang tiga sudah mantap sedang dua lainnya kami dorong bisa masuk di kelas dunia ke depan.

Tribun: Tiga perguruan tinggi itu mana saja?

M Nasir: Pertama, Universitas Indonesia (UI). Kedua, ITB (Institut Teknologi Bandung), ketiga, Universitas Gadjah Mada (UGM). Yang dua belum masuk yaitu IPB dan Univeritas Airlangga (Unair).

Baca: Seorang Waria Tiba-tiba Loncat dari Atas Jembatan Barelang, Tubuhnya Belum Ditemukan

Tribun: Dari 11 perguruan tinggi, mana yang belum maksimal?

M Nasir: Ke depan, dari 11 perguruan tinggi yang memungkinkan lolos itu IPB, Unair, ITS, Undip, USU (Universitas Sumatera Utara), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Tribun: Manakala Anda tidak terpilih lagi sebagai menteri lagi, apa yang akan dititipkan untuk menteri selanjutnya?

Berita Rekomendasi

M Nasir: Kami sudah titipan semuanya. Siapapun yang menggantikan saya sudah membuat rencana strategis untuk 2020 - 2024, kami ajukan ke Bapak Presiden.

Direktur Tribun Network, Febby Mahendra Putra bersama dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi saat acara Anugerah Jurnalis dan Media Kemenristekdikti 2018 di Jakarta, Kamis (28/1/2019).
Direktur Tribun Network, Febby Mahendra Putra bersama dengan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi saat acara Anugerah Jurnalis dan Media Kemenristekdikti 2018 di Jakarta, Kamis (28/1/2019). (TRIBUNNEWS.COM/DENIS SETRYAWAN)

Tribun: Hal apa saja yang menjadi hal prioritas?

M Nasir: Prioritas utama adalah bagaimana riset perguruan tinggi ini masuk kelas dunia. Risetnya harus makin meningkat, sekarang baru tercapai 34 ribu. Bagaimana caranya pada 2024 bisa mencapai 50 sampai 60 ribu.

Baca: 6 Gerakan Lantai Paling Efektif untuk Musnahkan Perut Buncit

Di tingkat Asia kita sudah masuk 10 besar. Sedang di Asia Tenggara kita sudah nomor 1. Nah ini yang harus kita dorong. Harus bekerja keras. Kedua, inovasi hilirisai dari riset itu menjadi industri.

Tribun: Kalau Anda tidak terpilih lagi apa kegiatannya?

M Nasir: Saya kan dosen, nggak jadi menteri ya kembali jadi dosen. Jabatan itu adalah amanah, saya nggak pernah ingin jadi menteri.

Ketika saya dipanggil jadi menteri, ya saya jalani. Kalau nggak jadi menteri ya kembali jadi dosen. Tidak ada sesuatu yang aneh bagi saya. Biasa saja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas