Warga Demak Heboh oleh Kemunculan Sumur Tiban yang Mendadak Keluarkan Air di Musim Kemarau
Warga desa Karangtowo, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, dikejutkan dengan adanya sumur tiban di area rumah warga bernama Ahmad Kholik (65).
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Di tengah musim kemarau panjang, warga desa Karangtowo, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, dikejutkan dengan adanya sumur tiban di area rumah warga bernama Ahmad Kholik (65).
Sumur tiban adalah sumur yang tiba-tiba muncul tanpa ada yang membuat.
Warga RT 5, RW 1 Desa Karangtowo, Kholik mengatakan, awalnya ia melihat tanah yang lembab di antara tanaman beryodium dan lidah buaya pada Rabu (16/10/2019) pagi, sekira pukul 08.00 WIB.
Kemudian ia berusaha menginjak-nginjaknya namun terasa tanahnya ambles.
"Lalu saya mengambil linggis dan menggalinya. Namun saat menggali terasa berat, dan hanya dengan kedalaman satu kilan (satu jengkal) mengeluarkan air dan tak habis diambil selama dua hari ini," terangnya, Kamis (17/10/2019).
Baca: Keluarga Janda di Sragen Hajatan Nikahkan Anaknya, Tak Ada Tetangga yang Datang Hanya Gara-gara Ini
Lokasi sumur tiban tersebut, di samping rumah anak Kholik yang berada persis di depan rumahnya.
Baca: Modus Pura-pura Memijat, Guru Silat Cabuli 5 Siswanya Saat Dampingi Pertandingan Olimpiade
Kemudian air tersebut ia gunakan menyirami perkebunannya, dan ternyata tak kunjung habis.
Air tersebut juga memiliki ketinggian yang sama dan tak meluber.
Baca: Terjadi di Surabaya, Suami Bakar Istri dengan Pertalite 1,5 Liter karena Sering Minta Cerai
"Sar sor, gak entek-entek (tidak habis-habis). Heran saya setelah diambil airnya tidak habis dan tidak meluber. Ketinggian airnya sama," jelasnya.
Ia bercerita, awalnya warga sekitar mengira air tersebut berasal dari pipa PDAM yang bocor.
Namun setelah ditelusuri tidak ada saluran pipa di area tersebut.
Kholik menjelaskan, warga RT tersebut menggunakan air artetis untuk kebutuhan sehari-hari.
Kemudian warga Desa Karangtowo dan sekitarnya berdatangan secara bergantian selama dua hari terakhir.
Diminum untuk obat
Seperti halnya warga Desa Gebyok, Kecamatan Karangtengah, Supardi (72).