PLN Banten Antisipasi Blackout Tidak Boleh Terulang
Dalihnya, blackout tidak hanya terjadi di Indonesia, kota sekelas New York dan Tokyo juga pernah merasakan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM - General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten, Doddy Pangaribuan menjelaskan kejadian blackout atau listrik padam di separuh Pulau Jawa telah menjadi pelajaran penting.
Pada 4 Agustus 2019, listrik lumpuh, aktivitas masyarakat terganggu.
Dalihnya, blackout tidak hanya terjadi di Indonesia, kota sekelas New York dan Tokyo juga pernah merasakan.
“Saya tidak dalam kapasitas menjelaskan penyebabnya tetapi PLN berupaya agar blackout ini tidak terjadi lagi,” kata Doddy saat media gathering di Sentul, Jawa Barat, 18-19 Oktober 2019.
Doddy menjelaskan PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara selalu senantiasa memberi pelayanan untuk negeri.
Baca: Anak dan Cucu Konvoi Antar Kiai Maruf Amin Hadiri Pelantikan
Insiden blackout tentunya membuat PLN belajar lebih matang, mengantisipasi hal tersebut terulang kembali.
Satu hari setelah kejadian, kata Doddy, para expert PLN menghitung ulang apa yang sebenarnya terjadi dalam sistem kelistrikan.
“Saat ada gangguan kalau sifat kelistrikan kita punya cadangan satu (N-1). Tapi karena cadangannya juga gangguan maka kita seharusnya punya cadangan kedua,” ucap dia.
Doddy menyebut jumlah cadangan satu ini merupakan sistem keamanan yang dianut PLN dan sudah berdasarkan ketentuan.
Contoh negara yang menggunakan dua cadangan (N-2) yakni Singapura namun tarif lebih tinggi karena menambah biaya pemeliharaan.