Jokowi-Ma'ruf jadi Presiden-Wapres, Nabil Haroen Ingatkan Soal Ancaman Resesi Global dan Radikalisme
Jokowi-Ma'ruf telah resmi menjadi Presiden-Wakil Presiden 2019-2024. Nabil Haroen ingatkan Jokowi soal ini.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Gigih
Jokowi-Ma'ruf telah resmi menjadi Presiden-Wakil Presiden 2019-2024. Nabil Haroen ingatkan Jokowi soal ini.
TRIBUNNEWS.COM - Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin telah resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Keduanya telah resmi dilantik oleh MPR dalam sidang umum paripurna di Gedung Nusantara, Kompleks MPR, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Sederet ucapan selamat pun datang untuk orang nomor 1 dan 2 di RI ini.
Satu di antaranya datang dari M Nabil Haroen, Ketua Umum PP Pagar Nusa Nahdlatul Ulama.
Baca: Pidato Perdana, Jokowi Kenalkan 2 Omnibus Law Baru
Baca: Baru Dilantik, Ini Pekerjaan Rumah Presiden Jokowi Lima Tahun ke Depan
Lewat rilis yang diterima Tribunnews.com, Gus Nabil mengucapkan selamat bekerja pada Jokowi-Ma'ruf.
Menurut Gus Nabil, Jokowi-Ma'ruf merupakan pasangan yang klop untuk memimpin Indonesia selama lima tahun mendatang.
"Presiden Jokowi akan melanjutkan gagasan-gagasan besarnya untuk Indonesia."
"Wakil Presiden Ma'ruf Amin akan mendampingi dengan kapabilitas, ketenangan, serta gagasan penting tentang ekonomi kerakyatan," ujar dia.
Meski demikian, pria yang juga anggota DPR RI dari PDI Perjuangan ini mengingatkan Jokowi-Ma'ruf soal tantangan yang akan dihadapi Indonesia.
Sebut saja tantangan di bidang ekonomi, Sumber Daya Manusia (SDM), pertahanan, hingga radikalisme.
Baca: Resmi Dilantik Jadi Presiden, Ini 5 Poin Visi Jokowi untuk Indonesia
Baca: Presiden Jokowi Apresiasi Kinerja Jusuf Kalla
Bidang ekonomi, lanjut Gus Nabil, harus menjadi perhatian semua kalangan terkait ancaman resesi global yang sudah di depan mata.
Ia juga menyinggung soal masalah yang membelit asuransi kesehatan BPJS serta ketimpangan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan.
"Problem ekonomi asuransi kesehatan BPJS harus segera dicarikan solusinya."
"Ketimpangan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan perlu menjadi perhatian," kata dia.
Sementara terkait SDM, Gus Nabil bilang, SDM Indonesia sangat melimpah dan potensi SDM saat ini, tengah sedang belajar dan bekerja di level internasional.
Di sisi lain, tantangan teknologi dan era revolusi 4.0 telah hadir dalam keseharian.
Gus Nabil meminta Jokowi untuk mendorong percepatan kualitas SDM serta produktivitas berbasis teknologi, kreativitas, dan nilai kebudayaan.
Baca: Penampilan Iriana Jokowi dalam Acara Pelantikan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin
Baca: Pidato Lengkap Jokowi dalam Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024
Legislator dari dapil Solo, Boyolali, Klaten dan Sukoharjo itu juga mengingatkan soal bidang pertahanan dan keamanan yang menjadi simpul penting dalam keberlangsungan pemerintahan.
Ia menyebut soal isu geopolitik dan pertahanan di kawasan Asia Tenggara dan Laut China Selatan yang merupakan tantangan nyata.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat bagaimana kondisi geopolitik internasional menjadi tantangan bagi kita," kata dia.
Gus Nabil juga mengingatkan soal ancaman radikalisme yang menjadi masalah besar bagi Indonesia dan sejumlah negara lain.
Menurut dia, Indonesia butuh solusi nyata atas tantangan radikalisme ini.
"Kelompok-kelompok radikal masih tetap eksis di negeri kita, dengan beragam pola, aliran dan ideologinya."
"Indonesia membutuhkan solusi nyata atas tantangan radikalisme ini," kata dia.
Oleh karenanya, semua pihak wajib bergandengan dan bekerjasama untuk Indonesia.
Seluruh elemen bangsa perlu sadar dengan perannya, memberi kontribusi untuk bangsa Indonesia.
"Pagar Nusa, selama beberapa dekade setia mengawal persatuan dan keutuhan Indonesia."
"Kami siap bekerja, bekerja, dan bekerja, untuk kebaikan Indonesia dan kemaslahatan bersama," pungkas Gus Nabil.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)