Mengapa Pidato Ketua MPR Lebih Lama dari Jokowi Saat Pelantikan Presiden?
Durasi pidato Bamsoet yang jauh lebih lama ketimbang Jokowi dinilai kontradiktif dengan semangat itu.
Editor: Hasanudin Aco
Penguatan demokrasi
Selain berbeda dari sisi durasi, Nyarwi berpendapat, perbedaan mencolok juga tampak pada konten pidato kedua tokoh itu.
Dalam konteks pembangunan negara demokrasi, ia mengapresiasi salah satu poin pidato Bamsoet terkait pembagian peran antara negara dan masyarakat dalam pembangunan.
Sementara itu, pidato Jokowi terlihat lebih fokus pada peran negara. Prioritas isu yang dibicarakan Jokowi pun mengarah pada sektor ekonomi saja.
“Padahal, pembangunan ekonomi Indonesia harus dibarengi dengan penguatan sektor lain. Di antaranya penegakan hukum, keberpihakan pada hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi,” kata Nyarwi.
Ia menambahkan, penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan korupsi penting untuk menguatkan demokrasi. Sebab, sektor ekonomi dan politik Indonesia masih cenderung dikuasai oligarki.
“Struktur ekonomi yang oligarki itu berpotensi besar untuk dikorupsi, dan persoalan korupsi belum diatasi dengan baik di Indonesia. Jadi, sebenarnya (masyarakat) juga membutuhkan komitmen antikorupsi (dari presiden),” ujar Nyarwi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.