Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa Pidato Ketua MPR Lebih Lama dari Jokowi Saat Pelantikan Presiden?

Durasi pidato Bamsoet yang jauh lebih lama ketimbang Jokowi dinilai kontradiktif dengan semangat itu.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Mengapa Pidato Ketua MPR Lebih Lama dari Jokowi Saat Pelantikan Presiden?
Tribunnews/JEPRIMA
Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato awal masa jabatan disela-sela acara Sidang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Masa Jabatan 2019-2024 di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019). Sidang Paripurna MPR dengan Agenda Tunggal Pengucapan Sumpah dan Pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia dan Ma'ruf Amim sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih periode 2019-2024. Tribunnews/Jeprima 

Seluruh program itu Jokowi sampaikan secara efektif dan efisien selama 16 menit.

Sepanjang pidato, ia tidak banyak menambahkan konten di luar gagasan selain pantun empat baris yang ia sampaikan sebagai penutup.

Kesan mandataris MPR

Sementara itu, pidato demi pidato dari Bambang Soesatyo memakan waktu 50 menit, hanya terpotong 10 menit untuk momen pengucapan sumpah jabatan, serta penandatanganan berita acara pelantikan oleh presiden, wakil presiden, dan pimpinan MPR.
 

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO/Ketua MPR Bambang Soesatyo memimpin Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Sidang Paripurna MPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2019).

Dalam pidatonya, dia membahas banyak hal. Mulai dari apresiasi terhadap kinerja penyelenggara dan pengawas pemilu atas terselenggaranya Pemilu serentak 2019, hingga apresiasi terhadap kinerja Presiden dan Wakil Presiden periode 2014-2019 Jokowi-Jusuf Kalla.

Selain itu, dia dua kali memberikan apresiasi khusus bagi Jusuf Kalla dan istri atas sumbangsih mereka terhadap negara selama beberapa tahun terakhir.

Bahkan, ia menyiapkan sapaan khusus untuk kedatangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno yang hadir dalam pelantikan. Prabowo-Sandi seperti diketahui merupakan rival Jokowi-Amin di Pemilu Presiden 2019.

Berita Rekomendasi

“Izinkan kami dari meja pimpinan majelis menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas ketulusan Bapak Prabowo dan Bapak Sandiaga Uno menerima hasil Pemilu 2019 dengan jiwa yang besar.

Ada saatnya kita bertempur, dan ada saatnya kita bersatu kembali. Kata Bapak Prabowo, bersatu itu keren,” ujar Bamsoet.

KOMPAS/ALIF ICHWAN/Prabowo Subianto memberi hormat kepada Presiden Joko Widodo seusai dirinya dilantik sebagai Presiden periode 2019 – 2024, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Tampak hadir bersama Prabowo, Sandiaga Salahuddin Uno.

Pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Nyarwi Ahmad mengatakan, dalam konteks pelantikan, sudah semestinya Presiden mendapatkan waktu lebih banyak untuk berpidato.

Sebab, agenda tersebut merupakan momentum khusus untuk merayakan sekaligus mengikat komitmen pemimpin yang telah dipilih oleh rakyat.

Durasi pidato Bamsoet yang jauh lebih lama ketimbang Jokowi dinilai kontradiktif dengan semangat itu.

“Ada kesan secara implisit bahwa presiden merupakan mandataris MPR. Semestinya tidak begitu, presiden harus diberikan panggung yang lebih luas,” kata dia.

Ada kesan secara implisit bahwa presiden merupakan mandataris MPR. Semestinya tidak begitu, presiden harus diberikan panggung yang lebih luas.

Halaman
1234
Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas