Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pertemuan Jokowi dengan Calon Menterinya Hari Ini Tak Hanya Bicarakan Kabinet, tapi Juga Topik Lain

Pertemuan Jokowi dengan para nama-nama yang dipresiksi sebagai calon menteri juga mendiskusikan beberapa topik yang ingin dibenahi.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pertemuan Jokowi dengan Calon Menterinya Hari Ini Tak Hanya Bicarakan Kabinet, tapi Juga Topik Lain
Kolase Tribunnews | TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Dari Profesional Swasta hingga Politikus, Selain Ditawari Menteri, Juga Diskusikan Topik Penting yang ingin dibenahi Jokowi. 

Tokoh-tokoh yang Datang ke Istana Hari Ini Tak Hanya Ditawari Jadi Menteri, tapi Juga Membicarakan Topik Penting

TRIBUNNEWS.COM - Satu hari setelah dilantik, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memanggil sejumlah nama pada yang diprediksi bakal dijadikan menteri dalam Kabinet Kerja Jilid 2, Senin (21/10/2019).

Setidaknya 12 nama bertemu dengan Jokowi mulai dari profesional swasta, politisi, mantan hakim hingga Kapolri.

Diantara nama-nama yang dipanggil Jokowi, tiga diantaranya berasal dari kalangan profesional swasta yakni Nadiem Makarim, Wishnutama dan Erick Thohir.

Ketiga nama tersebut mempunyai latar belakang sebagai profesional di sektor swasta dan bukan di dalam dunia pemerintahan.

Nadiem Makarim merupakan seorang pendiri dan CEO Go-Jek, sedangkan Wishnutama merupakan Komisaris Utama PT Netmedia Televisi.

Sementara itu, Ketua Tim Kampanye (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir yang mempunyai latar belakang seorang pengusaha tak ketinggalan dipanggil Jokowi di Istana Kepresiden.

Baca: Prabowo Ditunjuk Jadi Menteri Jokowi, Dahnil Samakan dengan Politisi Tenar AS, Ini Kata Najwa Shihab

Berita Rekomendasi

Sementara itu, dari kalangan politisi ada Airlangga Hartanto, serta lawan politik Jokowi di ajang Pilpres 2019 sekaligus ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.

Tak hanya sekedar bertemu, pertemuan Jokowi dengan nama-nama tersebut juga mendiskusikan beberapa topik yang ingin dibenahi oleh Presiden Jokowi.

Topik tersebut hampir semuanya berkaitan dengan Poin yang disampaikan Jokowi saat pidato dalam pelantikan Presiden pada Minggu (20/10/2019).

Pertama, pembangunan SDM akan menjadi prioritas utama. Kedua, pembangunan infrastruktur. Ketiga, permasalahan regulasi yang mesti disederhanakan. Keempat, penyederhanaan birokrasi dan yang kelima adalah transformasi ekonomi.

Hal ini diungkapkan oleh sejumlah tokoh yang nama-namnya dipanggil bertemu dengan Jokowi pada hari ini.

Berikut pembicaraan Jokowi dengan nama-nama yang hadir di Istana Kepresidenan dari Senin (21/10/2019), dilansir dari pemberitaan KompasTv :

Mahfud MD

Mahfud MD menjadi nama pertama yang bertemu dengan Presiden Jokowi. Kedatangannya ke Kompleks Istana Kepresidenan langsung mengundang sorot kamera.

Seusai bertemu dengan Jokowi, mantan Hakim MK tersebut membeberkan pembicaaran saat bertemu Jokowi.

Mahfud MD mengungkapkan pertemuannya dengan Presiden Jokowi diawali dengan diksusi berkaitan dengan problem yang dihadapi bangsa Indonesia.

"Dengan terlebih dahulu beliau bercerita mengenai problem yang bersifat makro lalu problem yang sifatnya spesifik," jelas Mahfud MD.

Mahfud MD mengatakan, Presiden Jokowi mengajaknya berdiskusi soal pembenahan hukum, masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia, upaya deradikalisme dan masalah politik.

Baca: Mahfud MD Siap Ditempatkan di Kementerian Manapun: Saya Tidak Perlu Minta Apa, Presiden Sudah Tahu

Nadiem Makarim

Pendiri sekaligus SEC Go-Jek, Nadiem Makarim menjadi nama kedua yang bertemu dengan Presiden Jokowi.

Nadiem mengaku telah ditawari posisi sebagai menteri didalam kabinet Jokowi jilid 2, ia pun menyambut dengan tangan terbuka perihal tawaran tersebut.

“Ini merupakan kehormatan yang luar biasa bagi saya. Saya merasa senang jadi orang Indonesia saat ini,” kata Nadiem, seusai memenuhi panggilan Presiden Jokowi, dikutip Tribunnews.com.

Seusai bertemu Jokowi, kepada awak media, Nadiem mengungkapkan bahwa pos yang diminta untuk diisi olehnya yakni terkait dengan pengembangan inovasi dan pengembangan sumber daya manusia.

Setelah berbincang dengan presiden Jokowi, Nadiem mengucapkan rasa antusiasnya bisa bergabung dan memberi andil pada pemerintahan Indonesia.

"Saya merasa terhormat. saya merasa sangat senang menjadi warga Indonesia hari ini dari dulu misi saya di Go-Jek ingin menampilkan Indonesia ke panggung dunia gitu,"

Menurutnya, ini merupakan kelanjutan dari misinya sewaktu di Go-Jek, hanya saja kali ini dalam skala yang lebih besar.

"Ini adalah suatu kelanjutan daripada misi itu. Tapi sekarang untuk negara tapi sekarang dalam suatu skala yang lebih besar," jelas Nadiem.

Baca: Masuknya Nadiem Makarim di Kabinet akan Undang Banyak Investasi di Indonesia

Wishnutama

Wishnutama mengaku sudah diberikan tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk duduk di salah satu pos kementerian Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024.

Wishnutama pun menyatakan, meskipun tidak pernah terbersit di benaknya duduk di kursi menteri, namun ia siap menerima tugas tersebut.

"Ya walaupun saya tidak pernah bercita-cita menjadi menteri, tapi untuk sebuah kebaikan bangsa kita, saya bersedia," ujar Wishnutama saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Namun, Wishnutama juga mengaku bahwa ia belum memiliki pengalaman di bidang birokrasi.

Selama ini, ia tumbuh dan besar di dunia ekonomi kreatif.

Baca: Nadiem Makarim Jadi Menteri di Kabinet Jilid 2 Jokowi, PR untuk Lakukan Tranformasi Birokrasi

Erick Thohir

Erick Thohir mengaku telah ditunjuk Jokowi menjadi salah satu menteri di sektor ekonomi pada Kabinet Kerja jilid ll.

Erick menjelaskan, pembicaraan dengan Presiden cukup lama karena membahas semua rencana kerja ke depan secara rinci.

"Beliau sampaikan di 2045 bahwa target daripada kita itu akan menjadi negara maju, dimana GDP per tahun Rp 300 juta lebih. Ya rata-rata gaji hampir Rp 30 juta dan ini kan sudah jadi negara maju," tutur Erick.

Menurutnya, untuk mencapai tujuan tersebut, maka kegiatan tidak boleh monoton dan melakukan perubahan secara total.

"Sekarang eranya harus produktif, kalau tidak, ya kita terus hanya menjadi market. Bukan berarti anti asing, tapi bagaimana kita harus menjaga produk nasional," papar Erick.

Baca: Munculnya Nama Erick, Nadiem, dan Wishnutama Diprediksi akan Berefek kepada Sektor Ekonomi Digital

Fadjroel Rahman

Satu nama yang juga dipanggil oleh presiden Jokowi yakni, Komisaris Adhi Karya Fadjoel Rahman.

Fadjroel Rahman datang dengan didampingi Mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto datang bersama dengan dan Menteri Sekretaris Negara pada kabinet kerja 2014-2019 Pratikno.

Fadjoel Rahman yang juga merupakan mantan aktivis tersebut, mengaku mendapat tugas yang disampaikan oleh Presiden, namun terkahit bentuk tugasnya nanti akan diumumkan secara langsung oleh Presiden.

Fadjroel mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, ia sempat berdiskusi dengan Presiden Jokowi.

Ia mengatakan pembicaraannya masih berkaitan dengan pidato yang disampaikan Presiden Jokowi saat pelantikan satu hari sebelumnya.

“Saya sih mengatakan bahwa pidato kemarin, saya bilang itu betul-betul sudah menyatakan apa masalah yang kita hadapi, dan Pak Presiden betul-betul menampilkan diri sebagai The Governing President, yaitu Presiden yang bekerja yang memerintah dan seperti itu,” terang Fadjroel.

Memegang sebagai komisaris utama di PT Adhi Karya, ia sangat memahami mengenai 5 poin yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pidato pelantikan Minggu (20/20/2019).

Yang pertama terkait dengan soal sumber daya manusia. Yang kedua terkait dengan infrastruktur. Yang ketiga terkait dengan debirokratisasi. Yang keempat deregulasi dan soal transformasi ekonomi.

Baca: Fadjroel Rachman Beri Sinyal Masuk Kabinet Menteri Jokowi-Maruf, Berikut Profilnya

Airlanggo Hartanto

Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, juga menjadi orang yang dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10) siang.

Pertemuannya dengan Presiden Jokowi, juga mendiskusikan mengenai permasalahan bangsa yang sedang dibenahi Jokowi.

Airlangga mengaku mendiskusikan mengenai kondisi perekonomian terkait dengan defisit neraca perdagangan.

Selain itu, dalam kesempatan tersebut ia juga membicarakan terkait pengembangan kawasan-kawasan ekonomi yang diharapkan kedepannya kawasan ini bisa mengisi beberapa industri unggulan.

“Bapak Presiden meminta untuk dicarikan produk-produk yang ke depannya bisa untuk menyelesaikan persoalan neraca perdagangan ataupun defisit perdagangan. Nah tentu salah satunya dari berbagai produk yang bisa menurunkan impor nonmigas,” kata Airlangga kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden Jokowi.

Ditanya wartawan apakah dirinya akan menjadi Menko Perekonomian pada kabinet 2019-2024, Airlangga Hartarto hanya meminta untuk menunggu kepastiannya pada Rabu (23/10/2019) besok.

Baca: 4 Jenderal Polisi Ini Berpeluang Jadi Kapolri Jika Tito Karnavian Jadi Menteri

Kapolri Tito Karnavian

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendatangi Istana Kepresidenan dengan didampingi oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal.

Berbeda dengan yang tamu sebelumnya yang mengenakan pakain putih, Tito datang dengan mengenakan seragam polisi.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, Kapolri datang ke Istana kepresidenan dalam rangka evaluasi terkait pengamanan pelantikan presiden-wakil presiden 2019-2024.

"Pak Tito kan menjelaskan, dia diundang itu terkait dengan evaluasi keamanan kemarin," ungkap Asep.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Muhammad Iqbal yang mendampingi Tito karnavian mengatakan, Kapolri Tito Karnavian kemungkinan akan menempati jabatan baru.

Jabatan baru itu berkaitan dengan pembentukan Kabinet Kerja Jilid II periode 2019-2024. Meski demikian, Iqbal enggan berkomentar lagi mengenai jabatan apa yang akan diemban oleh Tito.

Iqbal yang turut mendampingi Tito datang ke Istana menambahkan, pertemuan Tito dengan Presiden Jokowi berlangsung sekitar satu jam.

"Saya enggak ikut masuk. (Pertemuannya) sekitar satu jam," ujar Iqbal.

Baca: Temui Jokowi di Istana, Kapolri Tito Karnavian Ditunjuk Jadi Menteri Dalam Negeri?

2 dari Gerindra

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bersama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo menjadi dua orang dari Partai Gerindra yang bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019) sore.

Prabowo dengan terang mengungkapkan dirinya dirinya bersama Edhy Prabowo diminta untuk memperkuat kabinet beliau.

“Saya sudah sampaikan keputusan kami dari partai Gerindra, apabila diminta kami siap membantu, dan hari ini resmi diminta dan kami sudah sanggupi untuk membantu,” kata Prabowo kepada wartawan.

Prabowo juga mengungkapkan bahwa dirinya telah diberi izin oleh Jokowi untuk menyampaikan bahwa dirinya diminta membantu di bidang pertahanan.

Jadi tadi beliau memberi beberapa pengarahan, dan saya akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai sasaran-sasaran dan harapan-harapan yang ditentukan,” ucap Prabowo.

(Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas