Penjelasan BMKG Soal Suhu Panas dan Cuaca Terik di Indonesia, Suhu di Solo Capai 40 Derajat
BMKG memberikan penjelasan terkait suhu panas dan cuaca terik yang melanda Indonesia, akhir-akhir ini. Suhu di Solo capai 40 derajat.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
![Penjelasan BMKG Soal Suhu Panas dan Cuaca Terik di Indonesia, Suhu di Solo Capai 40 Derajat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-cuaca-panas-bangetttt.jpg)
BMKG memberikan penjelasan terkait suhu panas dan cuaca terik yang melanda Indonesia, akhir-akhir ini. Suhu di Solo capai 40 derajat.
TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini, suhu di sejumlah daerah di Indonesia terasa sangat terik.
Bahkan suhu udara di Solo, Jawa Tengah, Senin (21/10/2019) kemarin mencapai 40 derajat celcius.
Termasuk di DKI Jakarta serta DI Yogyakarta yang mencapai 37 derajat celcius.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan penjelasan terkait suhu panas yang masih melanda Indonesia, Selasa (22/10/2019).
Baca: BMKG: Potensi Suhu Panas di Indonesia Masih Berlangsung Sampai Akhir Oktober
Baca: Antisipasi Dehidrasi, Suhu Panas Masih Akan Terjadi Sampai Sepekan ke Depan
Lewat rangkaian utas yang diunggah akun @InfoHumasBMKG, beberapa stasiun pengamatan BMKG mencatat suhu udara maksimum dapat mencapai 37° C sejak Sabtu (19/10/2019) lalu.
Bahkan pada Minggu (20/10/2019), ada tiga stasiun pengamatan BMKG di Sulawesi yang mencatat suhu maksimum tertinggi.
Yaitu Stasiun Meteorologi Hasanuddin (Makassar) mencatat 38.8 derajat celcius, diikuti Stasiun Klimatologi Maros 38.3 derajat celcius, dan Stasiun Meteorologi Sangia Ni Bandera 37.8 derajatcelcius.
Suhu tersebut merupakan catatan suhu tertinggi dalam satu tahun terakhir.
Pasalnya, di periode Oktober pada 2018, tercatat suhu maksimum mencapai 37 derajat celcius.
Stasiun-stasiun meteorologi yang berada di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara juga mencatat hal serupa.
Baca: Penyebab Udara Panas di Sebagian Wilayah Indonesia saat Siang, BMKG Sebut Akibat Gerak Semu Matahari
Baca: Awal Musim Hujan di Indonesia Terlambat, BMKG Imbau Masyarakat Siapkan Cadangan Air
Selama 19 - 20 Oktober 2019, suhu udara maksimum yang terukur berkisar antara 35 derajat celcius - 36.5 derajat celcius.
BMKG menulis, cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini, erat kaitannya dengan gerak semu Matahari.
Pada September, Matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan Bumi selatan hingga bulan Desember.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.