Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Posisinya Diganti Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti Mengaku Senang: Kekhawatiran Saya Hilang

Susi Pudjiastuti mengaku kekhawatirannya hilang saat jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan digantikan Edhy Prabowo.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Posisinya Diganti Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti Mengaku Senang: Kekhawatiran Saya Hilang
KOMPAS.com KRISTIAN ERDIANTO / NABILLA TASHANDRA
Susi Pudjiastuti mengaku kekhawatirannya hilang saat jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan digantikan Edhy Prabowo. 

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengaku tidak merasa khawatir saat jabatannya digantikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo.

Hal tersebut disampaikan Susi saat serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta pada Rabu (23/10/2019).

Edhy Prabowo resmi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Indonesia Maju.

"Urusan ikan, industri perikanan, wisata maritim, wilayahnya ada dibawah beliau," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengumumkan nama Edhy Prabowo di Istana Kepresidenan, Rabu.

Bukan hanya kekhawatirannya hilang, Susi Pudjiastuti juga menyebutkan merasa senang karena sosok yang menggantikannya adalah seseorang yang ia kenal.

Susi Pudjiastuti saat serah terima jabatan Menteri KKP dengan Edhy Prabowo, di Kantor KKP, Rabu (23/10/2019).
Susi Pudjiastuti saat serah terima jabatan Menteri KKP dengan Edhy Prabowo, di Kantor KKP, Rabu (23/10/2019). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)

Baca: Susi Pudjiastuti Diganti Edhy Prabowo: Komentar Najwa Shihab soal Pemilik Susi Air saat Jadi Menteri

Baca: 11 Nama yang Tak Lagi Jadi Menteri Jokowi, Wiranto hingga Susi Pudjiastuti, Pamit & Berikan Selamat

"Perubahan adalah hal yang biasa. Tapi saya senang yang masuk ke KKP bukan orang asing."

"Dia (Edhy) adalah orang yang biasa saya ketemu beberapa bulan sekali. Kadang minum kopi bareng," ujar Susi dalam sambutannya, Rabu, sebagaimana dilansir Kompas.com.

BERITA TERKAIT

Susi percaya laut Indonesia akan terus berdaulat, berkelanjutan, dan sejahtera.

"Kekhawatiran saya hilang. Pak Edhy bukan orang lain."

"Dari Sekjen, Dirjen, sampai Eselon III juga kenal semua. KKP ini adalah my passion in the last five years."

"Cinta saya, kerja keras saya, semua akan dilanjutkan Pak Edhy," tandas dia.

Susi Pudjiastuti sendiri terlihat meneteskan air mata saat Sekretaris Jenderal KKP, Nilanto Perbowo, membacakan puisi dari sebuah karikatur.

Karikatur tersebut merupakan kenang-kenangan untuk Susi Pudjiastuti dari para pejabat eselon I KKP dan warga KKP.

Setelah menerima kenang-kenangan itu, Susi dan Edhy Prabowo menerima ucapan selamat dan terima kasih dari pejabat serta karyawan di lingkup kementerian.

Terkait masuknya Partai Gerindra ke dalam koalisi pemerintahan, Edhy Prabowo mengungkapkan belum mendengar langsung adanya pendukung yang kecewa.

Baca: Edhy Prabowo Ikuti Jejak Susi Pudjiastuti Tenggelamkan Kapal Asing

Baca: Ucapan Selamat untuk Edhy Prabowo Sebagai Menteri Kelahutan IKB FEB Univeritas Moestopo

Dikutip dari Kompas.com, Edhy mengatakan hal-hal tersebut menjadi urusan Gerindra dan tidak perlu dipublikasikan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo usai dilantik Presiden Joko Widodo.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo usai dilantik Presiden Joko Widodo. (KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM)

"Sejauh ini, kami sudah sampaikan dan saya pikir itu menjadi urusan kami."

"Tidak perlu kami publikasikan. Selama ini, kami juga belum mendengar langsung," kata dia di Istana Kepresidenan, Rabu.

Lebih lanjut, Edhy menyebutkan Gerindra terbuka dengan berbagai masukan yang disampaikan para kader dan pendukunya.

Iapun mempersilakan mereka menyampaikan secara langsung mengenai Gerindra masuk dalam koalisi.

"Kami selalu terbuka untuk mendengarkan dan menerima masukan-masukan. Kalau kekecewaan sih kami secara langsung belum mendengar," tambah Edhy.

Langkah Edhy Prabowo Selanjutnya

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. Tribunnews/Irwan Rismawan
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Presiden Jokowi resmi melantik 34 Menteri, 3 Kepala Lembaga Setingkat Menteri, dan Jaksa Agung untuk Kabinet Indonesia Maju. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Edhy Prabowo resmi dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan di Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, di Istana Negara, Rabu (23/10/2019).

Dilansir tayangan KompasTV, Edhy Prabowo membeberkan beberapa langkahnya kedepan saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019- 2024.

Hal itu sesuai dengan pesan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi kepadanya.

Baca: Tetty Paruntu Sempat Diduga Jadi Menteri, Jubir Jokowi Ungkap Namanya Dicoret di Akhir

Baca: Analisa Soal Prabowo Gabung ke Jokowi Jadi Kenyataan, Faldo Maldini: Yang Ngatain Sudah Saya Maafkan

"Yang pertama adalah memperbaiki komunikasi atau hubungan dengan nelayan, antara pemerintah dengan nelayan," ungkap Edhy.

Ia mengaku sedikit banyak telah melihat selama di lapangan namun ia akan melihat lebih jauh kedepannya sejauh mana hubungan tersebut.

"Yang kedua perikanan dan budidaya harus ditingkatkan, karena ini modal untuk menerobos kekurangan protein dan menerobos kekurangan lapangan pekerjaan," katanya.

Terkait penenggelaman kapal yang sebelumnya dilakukan di periode kepemimpinan Susi Pudjiastuti, menurutnya tak masalah untuk dilakukan selama hal tersebut sesuai aturan.

"Selama itu sesuai dengan aturan dan mekanisme demi menjaga kedaulatan perikanan kita saya pikir tidak masalah."

Menurutnya, bangsa Indonesia tidak perlu takut terhadap kapal penyerobot dan sebagainya.

Namun demikian, ia juga tetap menekankan output dari program yang akan dilakukan.

"Intinya kan outputnya, setelah itu apa, apa yang kita dapat, apakah nelayan kita menikmati hidupnya, apakah nelayan kita menikmati pekerjaannya."

"Misalnya, nelayan untuk melaut butuh bahan bakar, butuh modal, nah inu seperti apa selesainya. Ada asuransi nelayan misalnya, apakah cukup atau kurang, itu perlu kira lakukan," tuturnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Tio, Kompas.com/Fika Nurul Ulya/Rakhmat Nur Hakim)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas