4 Perbedaan Kabinet Indonesia Maju dengan Kabinet Kerja Presiden Jokowi
Ada beberapa perbedaan dalam Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi dengan Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Pravitri Retno W
Menteri Agama Berlatar Belakang Militer
Jenderal (purn) Fachrul Razi diangkat Presiden Jokowi sebagai Menteri Agama.
Nama Fachrul Razi bukanlah seorang yang berlatar belakang NU atau Muhammadiyah.
Dilansir Tribunnews, Fachrul justru memiliki latar belakang militer, ia tercatat pernah menjadi Wakil Panglima TNI periode 1999-2000.
Dalam tradisi, Menteri Agama biasanya repesentatif dari organisasi keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama (NU) ataupun Muhammadiyah.
Menteri sebelumnya juga diisi oleh Lukman Hakim Saifuddin yang merupakan tokoh NU yang pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU (LKKNU) periode 1985-1988.
Namun kini, posisi tersebut diisi oleh nama yang mempunyai latar belakang di bidang militer.
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Robikin Emhas, mengatakan banyak kiai di berbagai daerah merasa kecewa dengan keputusan Jokowi terkait jabatan Menag.
"Para kiai sudah lama merisaukan fenomena terjadinya pendangkalan pemahaman agama yang ditandai merebaknya sikap intoleran. Lebih tragis lagi, bahkan sikap ekstrem dengan mengatasnamakan agama. Semua di luar kelompoknya kafir dan halal darahnya. Teror adalah di antara ujung pemahaman keagamaan yang keliru seperti ini," katanya.
Namun demikian, ia membantah dan mengatakan para kiai dari Nahdlatul Ulama (NU) tidak melakukan penolakan terhadap dirinya terkait jabatannya saat ini.
"Semua kiai-kiai itu sahabat saya dan misinya sama, bagaimana membangun bangsa yang lebih baik membangun umat yang baik. Jadi enggak mungkin ada penolakan lah," ujar Fachrul di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Baca: Baru Dilantik Jadi Menteri Agama, PKS Minta Fachrul Razi Hati-hati Bicara Radikalisme
Oposisi Gabung Pemerintahan
Seperti diketahui, dalam pemilihan umum 2014 dan 2019, Prabowo Subianto bersama Partai Gerindra merupakan rival dari Jokowi.
Dilansir Tribunnews, berbeda dengan 2014 yang saat itu meski bertarung di Pilpres dan harus kalah, Gerindra memilih menjadi oposisi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.