Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini Akui Pernah Tolak jadi Menteri Jokowi, Alasannya Takut Sia-Sia

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini Akui Pernah Tolak Jadi Menteri Jokowi, Alasannya Takut Sia-Sia

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Miftah
zoom-in Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini Akui Pernah Tolak jadi Menteri Jokowi, Alasannya Takut Sia-Sia
TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA
Wali Kota Risma menanggapi kabar soal teror pelemparan ular di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya. TRIBUNJATIM.COM/YUSRON NAUFAL PUTRA 

Pada satu tahun terakhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Surabaya, Risma terus berusahan untuk memaksimalkan segala tugasnya.

Ia mengakui jika sebenarnya ia merasa rugi melewatkan keputusannya tersebut.

"Saya kepengen buat sesuatu untuk Surabaya ini, kalau saya ngomong pribadi, pasti saya juga kepengen pergi," tandas Risma.

Dirinya masih memendam sejumlah mimpi untuk membangun Kota Surabaya, salah satunya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.

"Sebetulnya ada mimpi yang ingin saya buat di Surabaya. Akhir-akhir ini saya ingin selesaikan yang pokok dulu. Kemudian pokok kebutuhan masyarakat seperti makan, saya jamin lah meski tidak 100 persen, ya 99 persen lah harus bisa makan. Makanya ada Permakanan. Selain kita beri makan anak yatim, kita sudah beri beras untuk yatim," ujarnya yang dikutip dari Kompas.com.

Baca: Tolak Posisi Menteri, Tri Rismaharini Malah ‘Pasrah’ Saat Disodori Satu Jabatan Oleh Megawati

Baca: Tri Rismaharini Main Angklung di Busan, Korea, Universitas Tongmyong: Sangat Demokratik dan Friendly

Ternyata tak hanya Tri Rismaharini yang menolak tawaran menjadi menteri Jokowi,  Adian Napitupulu juga lakukan hal sama.

Politikus PDIP sekaligus Aktivis 98 Adian Napitupulu usai menghadiri Diskusi Publik bertajuk KPK MAU DIBAWA KEMANA: Perlukah Presiden  Mengeluarkan Perppu UU KPK? di Auditorium Lantai VIII Kampus Merah Putih Universitas Tujuh Belas Agustus 1945, Jakarta Utara pada Jumat, (11/10/2019).
Politikus PDIP sekaligus Aktivis 98 Adian Napitupulu usai menghadiri Diskusi Publik bertajuk KPK MAU DIBAWA KEMANA: Perlukah Presiden Mengeluarkan Perppu UU KPK? di Auditorium Lantai VIII Kampus Merah Putih Universitas Tujuh Belas Agustus 1945, Jakarta Utara pada Jumat, (11/10/2019). (Tribunnews.com/ Gita Irawan)

Politisi PDIP, Adian Napitupulu juga menolak tawaran Presiden Jokowi untuk menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Berita Rekomendasi

Adian mengatakan, penolakan itu karena dia tidak memiliki bakat menjadi menteri.

"Sudah (bertemu Jokowi), diminta jadi menteri. Saya empat kali bilang, 'ampun Pak Presiden saya tidak punya talenta jadi birokrat, saya tidak punya talenta jadi menteri'," kata Adian saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu (21/9/3019), seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Tawaran itu disampaikan Jokowi saat bertemu Adian pada 13 Agustus 2019.

Namun dalam pertemuan tersebut, Adian mengaku belum sampai membahas untuk posisi menteri apa.

Adian menjelaskan bahwa dia mendukung Jokowi dengan tulus tanpa mengharapkan posisi di pemerintahan.

"Belum bicara posisi (menteri). Saya berjuang habis-habisan buat Jokowi tidak untuk jabatan, tapi untuk Indonesia lebih baik, itu saja. Jadi saya tidak mengejar jabatan," katanya.

Baca: Serahkan Jabatan ke Edhy Prabowo, Susi Pudjiastuti Teteskan Air Mata, Cuitannya Trending Twitter

Baca: Daftar Usia Menteri di Kabinet Kerja Jokowi, Nadiem Makarim Termuda, Tak Ada yang di Bawah 30 Tahun

Selain itu, Victor Laiskodat juga menolak tawaran untuk menjabat posisi sebagai menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas