Sosok Menhan Prabowo dan Mantan Menhan Ryamizard di Mata Ketum Forum Rekat Indonesia
Ketua Umum Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia, Eka Gumilar, menyambut positif penunjukkan Prabowo sebagai Menhan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) periode 2019-2024. Prabowo menggantikan Menhan terdahulu yakni Ryamizard Riyacudu.
Ketua Umum Rekonsiliasi Masyarakat (Rekat) Indonesia, Eka Gumilar, menyambut positif penunjukkan Prabowo sebagai Menhan.
"Pergantian Menhan dari Ryamizard Ryacudu kepada Prabowo adalah hak prerogratif Presiden dan hal yang wajar. Presiden pasti punya perhitungan dan pertimbangan sendiri. Saya kira rekonsiliasi adalah salah satu alasannya," ujar Eka, kepada wartawan, Sabtu (26/10/2019).
Ia melihat Prabowo dan Ryamizard mendukung satu sama lain, lantaran memiliki latar belakang yang sama dan merupakan sahabat.
Prabowo sendiri, kata dia, adalah sosok rendah hati yang memiliki pemikiran besar untuk kepentingan bangsa dan negara. Terbukti meski pernah menjadi capres, beliau tak masalah bila dirinya menjadi Menhan.
Baca: Tangis Susi Pudjiastuti Pecah Saat Pulang Kampung ke Pangandaran, Ribuan Warga Menyambutnya
"Pak Prabowo itu capres, tapi mau rendah hati menjadi Menhan demi bangsa. Nah pak Ryamizard mantan Menhan, bisa jadi justru jadi capres 2024 kan? Di politik semua bisa terjadi," kata dia.
Baca: Mantan Ketua KPK Busyro Muqoddas: Ada Menteri Not Right Man In The Right Job, Siapa Saja Mereka?
Sementara sosok Ryamizard diingat Eka kerap memberi nasehat kepada dirinya. Eka juga menilai Ryamizard tidak suka melakukan manuver politik untuk kekuasaan.
"Dalam suatu kesempatan beliau sampaikan kepada saya bahwa hidup beliau ini sudah dihibahkan untuk bangsa."
Baca: Jadi Viral, Dua Pria Gebuki MC Orkes Dangdut di Surabaya Hanya Gara-gara Ini
"Beliau tidak anti politik tapi tidak terlalu suka bermanuver politik, karena hidup itu harus terus menambah kawan dan saudara, jangan hari ini kawan besok masa jadi lawan? Jangan halalkan semua acara hanya untuk berkuasa," imbuhnya.
Ryamizard banyak mendapat apresiasi dari sejumlah kalangan, khususnya para tokoh mulai dari Aceh sampai Papua, yang tergabung dalam Forum Rekat Indonesia.
"Para tokoh-tokoh yang selama ini aktif di forum Rekat Indonesia semua mengakui sikap bijak dan kebapaan beliau yang selalu merangkul semua golongan," tambah Eka.
Lebih lanjut, meski dirinya adalah kader DPP Partai Gerindra, Eka mengaku kerap mengkritik kebijakan partainya. Meski begitu, ia membantah bahwa hal itu adalah tanda dirinya tak menghormati Prabowo.
"Saya menghormati Pak Prabowo, walau saya sering membuat otokritik, karena saya ingin Gerindra tidak terkesan anti kritik pada Ketum-nya. Apalagi saya ikut berjuang di BPN dan membentuk partai emak-emak, dan Relawan Praga," kata dia.
"Saya menilai dengan beliau (Prabowo) bersedia jadi Menhan beliau siap ambil resiko, tidak boleh gagal mewujudkan visi-misi Presiden. Karena ketika gagal bisa berdampak juga pada partai yang dipimpinnya. Kita harus support dan doakan agar pak Prabowo bisa menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," tandasnya.