Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Jangan Terlena Atas Kematian Abu Bakar al-Baghdadi

Ia menegaskan, gagasan khilafah yang diajarkan oleh Abu Bakar akan terus hidup dan diteruskan oleh pejuang ISIS lainnya.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pemerintah Jangan Terlena Atas Kematian Abu Bakar al-Baghdadi
Reuters
Abu Bakar al-Baghdadi muncul dalam video yang dirilis ISIS pada tanggal 29 April 2019. Klaim Sudah Bunuh Pemimpin ISIS, Trump Gambarkan Al Bagdhadi Mati bak Anjing: Menangis dan Menjerit. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan anggota Komisi III DPR RI Teuku Taufiqulhadi mengimbau pemerintah Indonesia jangan terlena atas kematian pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi.

Ia menegaskan, gagasan khilafah yang diajarkan oleh Abu Bakar akan terus hidup dan diteruskan oleh pejuang ISIS lainnya.

"Menurut saya, Abu Bakar memang telah mati tapi gagasan khilafah dan ideologi jihadis ini belum padam. Karena itu, saya menyerukan kepada pemerintah agar tidak terlena dengam kematian Abu Bakar al-Baghdadi," kata Taufiqulhadi kepada Tribunnews, Senin (28/10/2019).

Baca: Ketua DPR Bantah Anggapan Jabatan Wamen untuk Akomodir Semua Pihak

Menurut politikus Partai NasDem ini, kematian Abu Bakar tidak berarti berhenti pula organisasi ISIS.

Ia mengingatkan, ISIS berpotensi tetap eksis dan melanjutkan kegiatan jihadisnya untuk memperluas wilayah kekuasannya.

Termasuk Indonesia, kata dia, gagasan dan pemikiran jihadis hidup dalam organisasi HTI.

"Kita akan melihat, gagasan khilafah akan tetap hidup di Indonesia selain karena ada HTI dan al-Qaeda, juga Indonesia makin penting setelah wilayah Filipina dihancurkan setahun lalu," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Diberitakan sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengkonfirmasi pimpinan Negara Islam Irak Suriah (ISIS) Abu Bakar al-Baghdadi telah tewas setelah meledakkan rompi bom bunuh diri.

Menurut Trump, aksi itu dilakukan ketika al-Baghdadi digerebek pasukan elite AS di sebuah desa di Suriah, Sabtu.

"Dia tewas setelah berlari ke jalan buntu, merintih, menangis dan menjerit sepanjang jalan," kata Trump dalam keterangan pers di Gedung Putih, Minggu (27/10).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas