Rizal, Tukang Ojek yang Ditembak Mati KKB Papua Meninggalkan 2 Anak yang Masih Balita
Pria 31 tahun itu meninggalkan dua orang anak yang masih kecil, satu berumur delapan tahun dan satunya lagi tiga tahun.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Salah seorang korban pembunuhan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (25/10/2019) lalu adalah warga kabupaten Jeneponto provinsi Sulawesi Selatan.
Korban di ketahui bernama Rizal (31) alias Bali anak dari Kaharuddin dan Sattuani.
Pria 31 tahun itu meninggalkan dua orang anak yang masih kecil, satu berumur delapan tahun dan satunya lagi tiga tahun.
Hal tersebut diungkapkan saudara korban yakni Salma yang ditemui awak Tribun di rumahnya di Desa Boronglamu, kecamatan Arungkeke, Jeneponto, Sulsel, Minggu (27/10/2019) siang.
Baca : 2 Menteri Disorot, Pengamat Prediksi Tak Sampai 1 Tahun Jokowi Reshuffle Kabinet, Satunya Mendikbud
Baca: KKB Papua Kembali Berulah, Bunuh 3 Tukang Ojek di Intan Jaya, Korban Ditembak di Kepala dan Dibacok
Salma mengungkapkan saudaranya itu dikenal baik dan suka membantu keluarga semasa hidupnya.
Rizal juga pernah merantau ke negara Malaysia sebelum ke Papua untuk jadi tukang ojek.
"Dia pernah ke Malaysia kerja sawit. Lalu Rizal pulang, dan kembali merantau ke Papua untuk ojek," kata Salma.
"Dia ke sana bersama saudaranya, karena di Papua dibilang bagus pendapatan sebagai tukang Ojek," pungkasnya.
Baca: Kronologi Penembakan Helikopter Sipil oleh KKB di Ilaga Papua Menurut Kapendam XVII Cenderawasih
Ibu Rizal yakni Sattuani menambahkan anak ketiganya dari empat bersaudara itu sangat peduli dengan ibunya.
Sambil menangis sang ibu menceritakan kelakuan Rizal yang dikenal suka berbagi.
Rizal meninggalkan dua anak.
Si bungsu ditinggalkan saat masih dalam kandungan berusia 3 bulan.
Hingga meninggal dunia, Rizal tak pernah melihat wajah anaknya yang kini sudah berusia tiga tahun.
Jika Rizal mengirim uang untuk sang istri dan anak-anaknya Ia menyisihkan uangnya sedikit untuk sang ibu.
"Alhamdulillah baru-baru saya dikirimi uang," kata Sattuani sembari menangis kepergian anaknya.
"Dia anak yang baik peduli dengan keluarganya, juga sifatnya pekerja keras demi tanggung jawab kepada keluarganya," jelasnya.
Meski demikian, wanita yang akrab disapa Nini itu mengaku ikhlas atas musibah yang menimpa keluarganya.
Hingga berita ini diturunkan jenazah Rizal masih dalam perjalanan menuju kabupaten Jeneponto untuk di makamkan.
Kronologis penembakan
Dikutip dari Kompas.com, kelompok separatis bersenjata atau KKB diduga pimpinan Lekagak Telenggen menembak mati tiga pengemudi ojek itu di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (25/10/2019).
Ketiganya yaitu, Rizal (31), Herianto (31) dan La Soni (25).
Ketiga jenazah kemudian langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD Mimika, untuk diformalin sebelum diterbangkan ke kampung halamannya masing-masing.
Dari ketiga jenazah, baru jenazah Herianto yang pada Sabtu sore diterbangkan ke kampung halamannya di Pangkep, Sulawesi Selatan, menggunakan pesawat Garuda.
Sementara jenazah Rizal dan La Soni baru akan diterbangkan ke kampung halamannya, pada Minggu (27/10/2019).
Santunan Rp 50 Juta
Keluarga korban pembunuhan di Papua asal Kabupaten Jeneponto diberi santunan oleh pemerintah Kabupaten Intan Jaya.
Santunan sebesar Rp 50 juta diserahkan langsung perwakilan pemerintah Intan Jaya yang ikut mengantar jenazah Rizal ke Jeneponto.
Tak hanya santunan, Pemda Intan Jaya juga memfasilitasi pemulangan jenazah Rizal ke kampung halamannya di Jeneponto.
Pemberian santunan tersebut diberikan usai pemakaman ayah dua orang anak itu usai di Desa Boronglamu, Kecamatan Arungkeke, Jeneponto, Minggu (27/10/2019) malam.
Kepala Desa Balangbaru, Darman Patta mewakili pihak keluarga menerima santunan dari pemerintah Intan Jaya.
"Santunan itu saya terima langsung dan akan saya serahkan ke istrinya," kata Darman Patta.
Diketahui, Rizal meninggalkan dua orang anak dan satu Istri, anak pertamanya sudah berusia delapan tahun sementara anak keduanya baru berusia sekitar tiga bulan.
Bahkan Rizal tak pernah melihat anak keduanya secara langsung hingga meninggal.
(TribunJeneponto.com)