AHY Tak Masuk Kabinet Jokowi, Puan Maharani Tegaskan Bukan karena Megawati
Agus Murti Yudhoyono alias AHY tak masuk daftar Kabinet Indonesia Maju, Puan bantah megawati menjadi penyebabnya.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Puan Maharani membantah, Megawati Soekarnoputri menjadi penyebab Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak masuk daftar Kabinet Indonesia Maju.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) itu mengatakan, pemilihan menteri itu hak presiden sepenuhnya.
Menurutnya, penunjukan menteri sudah melalui proses yang panjang dan telah diputuskan dengan matang.
"Ini hak prerogatif presiden, sampai terjadi pelantikan kabinet yang lalu itu sudah melalui proses yang panjang," ungkap Puan dalam tayangan KompasTV.
Puan juga mengatakan, hubungan antara Megawati dan keluarga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tetap baik.
Baca: Puan Maharani Buka Suara Soal Peluang Putra Jokowi, Gibran yang Ingin Maju di Pilkada Solo 2020
SBY dan Megawati juga terlihat menghadiri pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-20124 pada Minggu (20/10/2019).)
"Baik-baik saja, saya sering ketemu, Ibu (Megawati) juga ketemu, kemarin pelantikan juga bareng-bareng," ungkap putri Megawati itu.
Puan berharap, tidak lagi pihak yang menyampaikan pernyataan dan dapat menimbulkan masalah.
Diketahui, Partai Demokrat tak masuk Kabinet Indonesia maju.
Tak ada satu pun kader Partai Demokrat yang menjadi menteri maupun wakil menteri pada pemerintahan Jokowi - Ma'ruf.
Baca: Megawati Soekarnoputri Disebut Dendam ke AHY, Puan Maharani Bongkar Hubungan Asli Ibunya dengan SBY
Baca: Demokrat Tak Masuk Kabinet, Pengamat Yakini Keberadaan AHY Jadi Penyebab, Kenapa?
Sebelumnya, Wakil Sekretarir Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief menyinggung Megawati, Ketua Umum Partai PDIP mengenai tidak masuknya AHY dalam kabinet.
Dalam akun Twitternya @AndiArief_ , ia mengatakan, AHY tidak termasuk dalam daftar kabinet yang akan membantu pemerintahan Jokowi karena dendam Megawati.
"Awalnya saya menduga bahwa dendam Ibu Megawati itu hanya pada Pak @SBYudhoyono, ternyata turun juga ke anaknya @AgusYudhoyono," kicaunya di Twitter.
Andi menganggap, Jokowi belum dapat meredakan ketegangan yang terjadi antara Megawati dan SBY.
"Tadinya saya melihat Pak Jokowi mampu meredakan ketegangan dan dendam ini, rupany belum mampu," ujar Andi.
Andi juga menyinggung, AHY tidak dapat menentukan akan menjadi anak siapa.
Ia juga merasa dendam Megawati adalah dendam pada takdir.
"Tentu saja @AgusYudhoyono tidak pernah merencanakan hidupnya sebagai anak @SBYudhoyono, itu takdir sejarah. Karena itu dendam Ibu Megawati hingga ke anak cucu SBY adalah dendam pada takdir," ujar Andi
Hubungan SBY dan Megawati memang sempat kurang baik saat Megawati menjabat sebagai Presiden RI pada 2003 .
Megawati merasa dibohongi oleh SBY yang kala itu menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).
Santer beredar SBY akan maju menjadi Presiden pada 2004.
Megawati merasa SBY tidak jujur kepadanya mengenai pencalonan sebagai Presiden.
Kubu Megawati mulai mengucilkan SBY.
Pada 2004, SBY mengirim surat ke Megawati dan mengundurkan diri dari Menko Polhukam.
Lantas, SBY dan Megawati bertarung dalam Pemilihan Presiden periode 2004-2009.
Baca: Komentar Demokrat soal Tudingan Megawati Dendam pada SBY, Tak Pernah Katakan Ketum PDIP Halangi AHY
Akhirnya, SBY memenangkan pemilihan Presiden dan Megawati harus menerima kekalahannya.
Selama periode kepemimpinan SBY, Megawati tak pernah terlihat menghadiri acara di Istana Kepresidenan.
Sementara itu, Agus Harimurti Yudhoyono tetap mengucapkan selamat kepada Kabinet Indonesia Maju dan mendoakan kesuksesan kabinet tersebut.
"Selamat mengemban amanah dan melanjutkan kerja besar 5 tahun mendatang. Saya doakan sukses, dan benar-benar bisa membawa Indonesia semakin baik di masa depan," tulis Agus di akun Twitter @AgusYudhoyono.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)