Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Lakukan Kunjungan ke Papua, Ini Komentar Pakar Hubungan Internasional

Masalah di Papua yang mendasar seperti masalah ekonomi, sosial budaya, dan identitas Papua tidak dapat diselesaikan hanya dengan kunjungan.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
zoom-in Jokowi Lakukan Kunjungan ke Papua, Ini Komentar Pakar Hubungan Internasional
Channel Youtube Metro TV
Aleksius Jemadu, Pakar Hubungan Internasional saat diwawancarai Wartawan Metro TV pada Minggu (27/10/2019) terkait kunjungan kerja Jokowi ke Papua. 

Masalah-masalah tersebut mendapatkan perhatian dari Governmnet Organization (NGO), Inggris, Australia, dan media-media.

Menurutnya, kunjungan Jokowi ke Papua mempunyai kepentingan untuk menunjukkan kepada Dunia Internasional bahwa Jokowi telah mengontrol keadaan ekonomi, keadilan sosial, dan keamanan di Papua.

Namun kunjungan dan pembangunan saja tidak cukup untuk meyakinkan Dunia Internasional.

Baca: Kunjungan ke Papua, Presiden Jokowi Resmikan Jembatan Youtefa di Jayapura

"Internalisasi masalah di Papua dilakukan secara masif, sistematis, dan berkelanjutan oleh aktor-aktor yang begitu banyak," kata Aleksius.

Banyaknya negara-negara lain yang bersimpati dengan masalah di Papua menyudutkan posisi Indonesia di Dunia Internasional.

"Indonesia adalah anggota HAM di PBB, kalau Indonesia melanggar HAM akan menyudutkan diplomasi," kata Aleksius.

Aparat keamanan negara merupakan simbol negara, jika aparat melakukan hal yang represif akan di sorot dunia.

Berita Rekomendasi

Di periode kedua ini Jokowi harus mengkoordinasi jajaran-jajaran dibawahnya.

Baca: Presiden Jokowi Senang Peresmian Jembatan Youtefa Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda

Tugas menyetabilkan keadaan di Papua bukan hanya tugas Presiden, petinggi-petinggi, Rohaniawan, dan NGO di Papua juga harus ikut berbicara dalam mengontrol keadaan di Papua karena pengaruhnya lebih besar.

Tindakan penegakan hukum memang merupakan hak negara, namun dalam melakukan penegakan hokum, negara juga harus mencegah adanya tindakan yang berpotensi menuju ke arah kekerasan.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas