Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hadiri Seminar Eco-Islam, Yenny Wahid Curhat soal Dinamika Muslim dan Gerakan Hijrah Lingkungan

Yenny Wahid memberikan pandangannya seputar dinamika muslim di dunia yang selalu dipandang negatif.

Editor: Sanusi
zoom-in Hadiri Seminar Eco-Islam, Yenny Wahid Curhat soal Dinamika Muslim dan Gerakan Hijrah Lingkungan
Lucius Genik
Yenny Wahid, saat menghadiri seminar Eco-Islam di Hotel Double Tree by Hilton, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019). 

Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puteri Presiden keempat RI Abdurahman Wahid (Gusdur), Yenny Wahid memberikan pandangannya seputar dinamika muslim di dunia yang selalu dipandang negatif.

"Masyarakat Islam sedang mengalami beragam dinamika. Mulai dari pandangan muslim sendiri, dari yang ekstrem hingga pandangan negatif dunia tentang Islam selalu merekat dengan radikalisme, kekerasan, sementara sisi muslim dekat dengan lingkungan hidup itu jarang sekali disorot," ujar Yenny, saat menghadiri seminar Eco-Islam di Hotel Double Tree by Hilton, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019).

Yenny Wahid saat diberi kejutan ulang tahun oleh panitia seminar Eco-Islam di Hotel Double Tree by Hilton, Menteng, Jakarta pusat, Rabu (30/10/2019).
Yenny Wahid saat diberi kejutan ulang tahun oleh panitia seminar Eco-Islam di Hotel Double Tree by Hilton, Menteng, Jakarta pusat, Rabu (30/10/2019). (Tribunnews.com/ Lusius Genik)

Yenny mengatakan, pandangan negatif yang melekat pada umat Islam dunia ini harus segera dipangkas melalui beragam gerakan yang positif.

Salah satunya dengan menciptakan gerakan muslim peduli lingkungan.

"Karena itu kami mengajak masyarakat untuk membuat gerakan baru, gerakan hijrah, bukan soal pakaian saja. Kali ini kita akan hijrah lingkungan," katanya.

"Masyarakat Islam, lewat kegiatan ini, ingin mengubah pandangan itu hingga kemudian mencurahkan energinya untuk mempertahankan alam dan lingkungan hidup," tambah Yenny.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, yang paling utama ialah umat Islam tetap menjalankan kewajiban menjaga alam dan lingkungan sebagaimana telah diperintahkan oleh syariat.

Untuk menumbuhkan gerakan ini, yang diperlukan adalah perubahan perilaku menjadi orang-orang yang sadar.

"Karena percuma kita membantah kita bukan teroris, kita bukan radikal, tapi kita tidak memiliki aksi nyata yang berdampak positif bagi kehidupan sekitar," kata Yenny.

Menurutnya, masalah lingkungan hidup sangat genting sehingga perlu penanganan serius, bukan saja dari sisi pemerintah, tapi juga dari masyarakat sendiri.

"Masalah kita sangat genting soal lingkungan hidup ini, karena itu kita harus memberikan aksi nyata untuk menyelamatkan alam kita," ujarnya.

Dan kepada para pegiat alam dan lingkungan hidup, Yenny benar-benar menyampaikan terimakasihnya yang mendalam.

"Saya sangat berterimakasih kepada para penggiat lingkungan hidup, khususnya karena mereka telah menyelamatkan generasi ke depan, anak-anak kita, dari kerusakan alam," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas