Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapi Pernyataan Mahfud MD soal Radikalisme, Haikal Hassan: Fokus pada Ekonomi

Ketua II Persaudaraan Alumni (PA) II 212, Haikal Hassan, mengatakan setuju dengan pernyataan Menkopolhukam soal pemberantasan takfiri.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tanggapi Pernyataan Mahfud MD soal Radikalisme, Haikal Hassan: Fokus pada Ekonomi
Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club
Ketua II Presididum Alumni 212, Haikal Hassan, dalam acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (29/10/2019). 

Haikal Hassan akan tetap menunjukkan narasi yang mengkritik kerja pemerintah.

Karena ia sudah berjanji untuk menjadi oposisi sampai kapan pun.

"Saya tetap akan menjadi oposisi sampai kapan pun, meskipun ada Pak Prabowo yang menjadi menteri dan semua ulama, ustaz, dan kyai idealnya mereka adalah oposisi." 

"Sebaik-baiknya penguasa adalah penguasa yang mendekati ulama, dan seburuk-buruknya ulama adalah yang mendekati pintu penguasa," kata Haikal.

Baca: Di ILC, Haikal Hassan Bongkar Perintah Habib Rizieq saat Aksi 411: Padahal Gas Air Mata Begitunya

Masih di acara yang sama, Haikal lebih lanjut menjelaskan mengenai bagaimana radikalisme nge-top di pemerintahan Jokowi.

"Kita tahu kata yang paling nge-top pada pemerintahan Jokowi adalah radikalisme, dan kita tahu siapa sasarannya," ujar Haikal.

Haikal keberatan dengan ucapan Mahfud MD soal akan mengawasi masjid-masjid yang terpapar radikal.

Berita Rekomendasi

Ucapan Mahfud tersebut juga dikuatkan oleh pernyataan Menteri Agama, Fachrul Razi, yang akan mengawasi ustaz-ustaz yang terpapar radikalisme.

"Baru beberapa hari diangkat sudah langsung berkata akan mengawasi masjid-masjid yang terpapar radikal dan menteri agama juga menguatkan. Menguatkan akan melihat, akan mengawasi ustaz-ustaz yang terpapar radikalisme," kata Haikal.

Menurutnya radikal dimulai dari adanya daftar 200 mubaligh yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag), Lukman Hakim, pada saat itu.

Lalu kemudian dicopy paste oleh satu laman Facebook yang dimiliki oleh generasi muda Nahdlatul 'Ulama (NU), awalnya.

Dalam situs tersebut ditulis 20 ustaz penebar paham Islam radikalisme, ada nama Haikal Hassan didalamnya.

Pada laman itu, postingan ditambahi kalimat yang baru, 'inilah penebar benih teror di Indonesia'. 

Namun, postingan tersebut kini telah dihapus.

Baca: Ketua PA 212 Haikal Hassan: NKRI Bersyariah Tak Bertentangan dengan Pancasila

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas