Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Penyiraman Air Keras terhadap Penyidik KPK: Janji Kapolri Baru, Novel Baswedan Pesimis

"Kalau bicara harapan, haruslah punya harapan, cuman kan sekarang kan Pak Idham kan sudah berapa lama jadi Kabareskrim," kata Novel Baswedan

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Kasus Penyiraman Air Keras terhadap Penyidik KPK: Janji Kapolri Baru, Novel Baswedan Pesimis
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Penyidik KPK Novel Baswedan bersama Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendeklarasikan hari teror pemberantasan korupsi pada peringatan dua tahun kasus kekerasan yang menimpa Novel di depan gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/4/2019). Peringatan yang dihadiri tokoh masyarakat, akademisi, masyarakat sipil, seniman, dan mahasiswa tersebut diisi dengan deklarasi lima tuntutan terhadap presiden agar menuntaskan kasus teror terhadap Novel, membentuk TGPF Independen, memerangi teror dan pelemahan terhadap KPK. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan tak berharap banyak kasus penyiraman air keras yang dialaminya bakal tuntas meski Kapolri telah berganti.

Dia bahkan cenderung pesimistis. 

Baca: Isu Menhan Enggan Terima Gaji: Prabowo Subianto Membantah dan Klarifikasi Dahnil Anzar

Itu karena Kapolri baru, Komjen Idham Azis, adalah mantan Kabareskrim yang gagal mengungkap kasusnya. 

"Kalau bicara harapan, haruslah punya harapan, cuman kan sekarang kan Pak Idham kan sudah berapa lama jadi Kabareskrim. Beliau diam saja, beliau bukannya enggak tahu harusnya," ungkap Novel BAswedan di kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).

Meski pesimistis, Novel mengaku akan tetap mendorong Idham Azis mengungkap dan menuntaskan kasusnya.

Ia menuturkan, tak hanya terhadap kasusnya, Ia juga mendesak Idham menyelesaikan segala serangan terhadap pegawai KPK.  

"Ini bukan saja seorang diri saya, bayangkan semua serangan kepada orang KPK enggak ada yang terungkap. Sampai yang ada CCTV-nya yang buktinya jelas nggak terungkap, terus mau yang mana lagi," kata dia.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, masa tugas tim teknis yang dibentuk Polri untuk mengungkap penyerangan Novel berakhir pada Kamis (31/10/2019) hari ini.

Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu saat baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.

Sebelumnya, Tim Gabungan Pencari Fakta yang dibentuk Kapolri gagal mengungkap pelaku penyerangan.

Kapolri, yang kala itu dijabat Jenderal Pol Tito Karnavian, membentuk tim teknis untuk menindaklanjuti temuan yang telah didapat oleh TGPF.

Dalam tim tersebut, Idham Azis, sebagai Kabareskrim, berperan sebagai penanggung jawab.

Namun, hingga kini kasus tersebut belum terungkap.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas