Momen Haru Ketika Idham Azis Dipeluk dan Didoakan Ibunya, Sifatnya Diungkap sang Istri
Komjen Idham Azis dinyatakan lolos dalam fit and proper test di Ruang Sidang Sidang Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Rabu (30/10)
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Miftah
Momen Haru Ketika Idham Azis Dipeluk dan Didoakan Ibunya, Sifatnya Diungkap Sang Istri
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bareskrim Polri Komjen Idham Azis telah disetujui oleh DPR sebagai Kepala Kepolisian RI (Polri) menggantikan Jenderal (Pol) Purnawirawan Tito Karnavian.
Komjen Idham Azis telah dinyatakan lolos dalam fit and proper test di Ruang Sidang Sidang Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Rabu (30/10/2019).
Selepas dinyatakan lolos, Idham Azis pun langsung kembali ke kediamannya untuk menemui istri dan ibunya.
Momen haru pun muncul ketika Idham bertemu dengan sang Ibu, Tuti Pertiwi Aziz.
Momen tersebut terakam dalam sebuah video dan viral di media sosial, dan diantarnya diunggah oleh akun @fakta.indo di Instagram.
Baca: Cerita Mantan Wakapolri, 23 Tahun Merantau di Ibukota Bareng Komjen Idham Aziz
Dalam video itu, Idham tampak menyambut sang ibu dari yang turun dari lantai dua tempat ia tinggal.
Idham pun lantas menghampiri sang ibu dan memeluknya.
Sang ibu kemudian memberikan restu dan doanya kepada Idham agar sukses kedepannya.
Bagi sang Ibu, tak ada yang dapat diberikan kepada idham di masa sisa hidupnya selain doa untuk sang anak.
"Ibu hanya bisa berikan doa saja. Insya Allah disisa hidup ibu, mudah-mudahan anakku semua sukses. Amin," tutur Tuti Pertiwi.
Ibunya juga berharap Idham selalu diberikan kesehatan kedepannya sehingga dapat lancar menjalankan tugas.
"Sehat ya nak ya, sehat" ucap lirih sang Ibu.
Sebelum bertemu Ibunya, Idham terlebih dahulu bertemu dengan istrinya, Fitri Handari.
Sang istri pun dengan tersenyum lantas memeluk dan mencium Idham Aziz.
Baca: Disetujui DPR Jadi Kapolri, Idham Azis Janji Tuntaskan Kasus Novel Baswedan
Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.com, Idham Azis selama ini tidak pernah memimpikan untuk menjadi Kapolri.
Hal ini disampaikan Idham, ketika menjawab pertanyaan dari anggota Komisi III Fraksi PKS Aboe Bakar Al Habsyi terkait perasaan Idham saat dipanggil presiden ke Istana untuk menjadi calon Kapolri.
"Saya tidak ada firasat, sama seperti yang istri saya bilang jangankan niat, mimpi pun kami tidak (jadi Kapolri)," kata Idham.
Bahkan dalam sidang uji kepatutan dan kelayakan, Idham tak membawa visi misi.
Dikutip dari tayangan KompasTv, dalam fit and proper test, ia mengatakan tidak ada visi misi yang diajukan.
Namun demikian, meski tidak memiliki visi misi, Idham memberikan tujuh program prioritas.
Tujuh program tersebut adalah mewujudkan SDM unggul, pemantapan harkamtibnas (pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat), penguatan penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan, pemantapan manajemen media, penguatan sinergi polisional, penataan kelembagaan, dan penguatan pengawasan.
Baca: Canda Komjen Idham Azis kepada Istrinya: Saya juga Hebat, Bisa Cari Mamah Hebat
Sosok idham di Mata sang Istri
Tak menyangka sang suami menjadi Kapolri, Fitri Handari ungkap watak asli sang suami.
Dikutip dari Tribunnewsmaker.com, sebagai seorang istri dari perwira tinggi Polri, Fitri menggambarkan sosok Idham sebagai suami yang memiliki sifat keras.
Namun, meski begitu, dirinya tak merasa itu jadi problem besar di keluarga.
"Bapak memang cukup keras dan (umur) kami beda cukup jauh. Namun, di situlah bapak punya prinsip, jadi istilahnya ngemong," ujar Fitri.
Idham yang memang mobile atau fleksibel dalam bertugas diamini sang istri.
Jarak dan waktu yang digunakan Idham untuk mengabdi kepada masyarakat tak membuat Fitri mengurangi saya sayang kepada calon Kapolri.
"Tugas saya sebagai istri adalah mendorong bapak untuk melakukan kinerja terbaik jika mendapatkan amanah seperti itu. Dan selain menjadi ibu, saya juga menjadi bapak bagi anak-anak di rumah. Tidak mudah tapi jika ada komitmen, anak-anak bakal mengerti," ujarnya.
Baca: Rumah Calon Kapolri Idham Aziz Kebanjiran Karangan Bunga
Perjalanan Karir Idham
Komjen Pol Idham Azis menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri sejak Januari 2019.
Idham dikenal sebagai seorang ahli dibidang reserse dan juga mempunyai berpengalaman dalam bidang anti-terorisme.
Pria kelahiran Kendari, Sulawesi tenggara 1963 ini Idham Aziz mengenyam pendidikan di Akademi Kepolisian dan lulus pada 1988, atau setahun setelah Tito
Idham beberapa kali telah bekerja sama dengan Kapolri sebelumnya, Tito Karnavian yang kini menjadi Menteri Dalam Negeri.
Diansir Tribunnews.com, keduanya pernah bekerja sama saat melumpouhkan teroris bom bali, Dr Azahri dan komplotannya di Batu, Malang Jawa Timur pada 9 November 2005.
Akhirnya Idham diberi penghargaan bersama Tito Karnavian dari Kapolri Stutanto waktu itu.
Baca: Disetujui Menjadi Kapolri Terpilih Gantikan Tito Karnavian, Berikut Rekam Jejak Komjen Idham Azis
Awal karier Idham dimulai saat mengemban jabatan Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung pada tahun 1989.
Pada 2004, Idham sempat menjadi Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat.
Namun, namanya mulai dikenal saat menjabat Kanit Pemeriksaan Subden Investigasi Densus 88 Antiteror (2005).
Kemudian, Idham dimutasi menjadi Kapolres Metro Jakarta Barat di akhir 2008. Setahun berselang, ia kembali dimutasi menjadi Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya.
Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara itu kemudian naik menjadi Wakadensus 88 Antiteror Polri (2010) untuk mendampingi Tito yang menjabat Kadensus 88 Antiteror Polri.
Baca: Disetujui DPR Jadi Kapolri, Ini Daftar Harta Kekayaan Idham Azis Capai Miliaran dan Tak Punya Utang
Setelah 2,5 tahun bergelut melawan aksi terorisme, Idham pecah bintang lantaran dimutasi menjadi Dirtipikor Bareskrim Polri. Pangkatnya pun naik menjadi Brigardir Jenderal (Brigjen).
Jabatan selanjutnya yang diemban Idham adalah Kapolda Sulawesi Tengah (2014), Inspektur Wilayah II Itawasum Polri pada Februari 2016, dan Kadiv Propam Polri pada September 2016.
Idham kemudian dipercaya oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian untuk mengawal Ibukota dengan jabatan Kapolda Metro Jaya (2017).
Dua tahun berselang, Idham menggantikan Komjen Pol Arief Sulistyanto sebagai Kabareskrim Polri.
Hingga akhirnya pada 2019, Idham ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal pengganti Kapolri.
(Tribunnews.com/Tio/Vincentius Jyestha Candraditya)