Sejarah Perayaan Halloween, sebagai Pertanda Berakhirnya Musim Panas
Halloween juga dimaknai pertanda berakhirnya musim tanam, dan menyambut datangnya musim dingin sebagai tradisi rakyat, Kamis (31/10/2019).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS – Perayaan Halloween 2019 yang diperingati pada hari ini, Kamis (31/10/2019), sudah menjadi tradisi setiap tahunnya dan dirayakan dengan kostum menyeramkan.
Perayaan Halloween 2019 kerap diperingati dengan berbagai tradisi yang berbeda-beda disetiap negara.
Halloween juga dimaknai pertanda berakhirnya musim tanam, dan menyambut datangnya musim dingin sebagai tradisi rakyat.
Dilansir dari Tribun Timur, perayaan Hari Halloween adalah sebuah perayaan yang berasal dari bangsa Celtic, yaitu nenek moyang bangsa Eropa.
Baca: Rayakan Halloween Bernuansa Horor, Kunjungi Kampung Halloween Bukit Sekipan Tawangmangu
Baca: Berdandan Ala Syahrini saat Halloween, Sheryl Kaget Dapat Respon Tak Terduga dari Istri Reino Barack
Festival Halloween ini diawali dari festival 'Samhain'.
Samhain berasal dari bahasa Irlandia kuno yang berarti akhir musim panas.
Bangsa Celtic percaya bahwa akhir Oktober merupakan hari di mana pembatas antara dunia manusia dan dunia orang mati terbuka.
Dalam kepercayaan mereka, pada tanggal 31 Oktober, orang yang sudah mati akan masuk ke dunia manusia.
Hal tersebut untuk menyebarkan penyakit dan juga merusak tanaman yang akan manusia panen.
Para bangsa Celtic menggunakan topeng menyeramkan.
Agar terlihat seperti roh jahat, sehingga bisa berdamai dengan roh jahat dari dunia orang mati.
Salah satu simbol Halloween adalah labu yang dibentuk dengan wajah menyeramkan yang biasa disebut dengan Jack O' Lantern.
Jack adalah seorang petani yang cerdas namun malas.
Jack berhasil menipu sang setan dengan salib sehingga setan berjanji untuk tidak memasukkan Jack ke neraka.