Anies Baswedan Sebut Ada Kesalahan Sistem, Djarot: Kalau yang Pakai Sistem Tidak Smart Ya Berantakan
APBD DKI Jakarta menuai polemik ketika viral di media sosial, karena dinilai banyak anggaran yang janggal dengan jumlah fantastis.
Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Editor: Ifa Nabila
Dengan adanya sistem ini, ditemukannya hal-hal yang janggal sehingga akan ada mekanisme untuk penyempurnaan.
"Kita harus terima kasih, karena pada saat ada rancangan seperti ini ditemukan kejanggalan, sehingga ada mekanisme untuk penyempurnaan, bahwa ada sesuatu yang tidak benar, marilah kita perbaiki bersama," Ujarnya.
Menurut Djarot, kelebihan e-budgeting adalah publik dapat mengetahui anggaran yang disusun oleh Pemprov DKI Jakarta.
Sehingga masyarakat Indonesia juga dapat ikut mengontrol mengenai harga-harga barang dan melihat apakah ada anggaran siluman atau tidak.
Pada intinya, Rencana APBD 2020 harus disusun secara terbuka dan transparan.
Sehingga dapat membantu menekan tingkat korupsi.
Berikut video lengkapnya:
Komentar Ahok
Tak hanya Djarot, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga menanggapi pernyataan Anies mengenai sistem yang rusak.
Melalui akun twitter @basuki_btp, Ahok sependapat dengan Djarot.
Menurutnya, sistem elektronik APBD tidak bermasalah selagi tidak ada niat maling.
"Sistem itu berjalan baik jika yang input datanya tidak ada NIAT mark-up apalagi maling," kicau Ahok di twitter.
Ahok juga mengatakan untuk mencegah adanya korupsi dibutuhkannya penyusunan anggaran yang transparan.
"Untuk mencegah korupsi hanya ada satu kata: teansparansi," ungkap Ahok.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.