Anies Sebut E-Budgeting Warisan Ahok Tak Smart, Djarot: Kalau yang Pakai Tak Pintar Ya Berantakan
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat lantas menanggapi pertanyataan Anies Baswedan itu.
Editor: tribunjakarta.com
TRIBUNJAKARTA.COM - Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran (KUA-PPAS) 2020 DKI Jakarta ramai diperbincangkan masyarakat.
Pasalnya ditemukan sejumlah anggaran yang bernilai tak masuk akal, mulai dari Rp 82 miliar untuk membeli lem Aibon dan pulpen Rp 124 miliar.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lantas menanggapi hal itu.
TONTON JUGA
Anies Baswedan mengatakan, kesalahan tersebut disebabkan karena sistem anggaran digital atau e-budgeting yang tidak smart.
Adapun biasanya Pemrov DKI mengunggah seluruh usulan anggaran dalam link website http://apbd.jakarta.go.id.
“Ya sebenarnya itu yang saya panggil minggu lalu. Saya tidak umumkan karena memang itu review internal, ini ada problem sistem yaitu sistem digital tetapi tidak smart,” ujar Anies Baswedan dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Jumat (1/11/2019).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat lantas menanggapi pertanyataan Anies Baswedan itu.
Djarot Syaiful Hidayat bahkan sampai terkekeh saat memaparkan pandangannya terkait Anies Baswedan yang menyebut e-budgeting tidak pintar.
Peristiwa itu terjadi saat Djarot Syaiful Hidayat hadir sebagai narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Malam, TV One.
• Diminta Tandatangani Pakta Integritas oleh Ketua Suporter, Andre Rosiade: Jangan Ragukan Nyali Saya!