Gerindra Sebut Kemungkinan Koalisi dengan PDIP di 2024, Nasdem dengan PKS
Ia tidak yakin dengan kesepakatan kedua partai tersebut untuk memperkuat fungsi check and balance di DPR.
Editor: Hasanudin Aco
Paloh temui Presiden PKS
Partai NasDem menyatakan tidak menutup kemungkinan akan berbeda arah dan sikap dengan pemerintah.
Meskipun, kata Ketum NasDem, Surya Paloh, saat ini masih tergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) - Maruf Amin.
Baca: Gantikan Tito Karnavian jadi Kapolri, Idham Aziz Banyak Tangani Kasus Terorisme Termasuk Bom Bali
Selain itu, tiga kader Partai NasDem juga menjadi menteri dalam Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Surya Paloh, bisa saja sikap Partai NasDem nantinya akan sejalan dengan parpol oposisi, seperti Partai Keadilan Sejahtera ( PKS), dalam mengkritik kebijakan pemerintah.
"Bukan masalah ada kemungkinan akan berhadapan dengan pemerintah atau tidak. Seluruh kemungkinan kan ada saja. Saya kira ada (kemungkinan), kita tak tahu itu kapan. Tapi probability, teori kemungkinan itu, semuanya harus dilakoni dengan pikiran yang sehat dan baik," ujar Surya Paloh saat memberikan keterangan seusai bertemu Presiden PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019) seperti dikutip dari artikel Kompas.com dengan judul: Surya Paloh: Ada Kemungkinan Nasdem Berhadapan dengan Pemerintah
Surya Paloh mengatakan, dalam negara demokrasi yang sehat dibutuhkan kekuatan penyeimbang dan menjalankan sistem check and balance.
Di sisi lain, pemerintah yang sehat harus mampu menerima kritik yang solutif dan membangun.
Ia mengatakan, pemerintahan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada lagi pihak-pihak yang mengkritisi kebijakan pemerintah.
"Pemerintah membutuhkan pikiran kritis tapi yang kami sepakati pikiran kritis ini dilandasi oleh niat baik, pikiran yang mengkritisi secara konstruktif, bukan untuk saling merusak menjatuhkan, tapi dengan semangat membangun," tutur dia.
"Nah itu sebetulnya yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dan kami percaya itu memberikan sumbangsih bagi satu proses pendidikan politik yang ada di negeri ini," ucap Paloh.
NasDem bersama PDI-P, Partai Golkar, PPP, dan PKB adalah partai pengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019.
Baca: Anies Baswedan Bakal Perbaiki Sistem e-Budgeting yang Dinilainya Banyak Kekurangan
Sementara PKS bersama Partai Gerindra, PAN, dan Partai Demokrat mengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Namun belakangan, setelah Jokowi resmi menjadi presiden, Gerindra memastikan berada di barisan pemerintah. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, yang juga capres pesaing Jokowi, ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.