Johny G Plate: Partai Nasdem Bagian dari Koalisi Pemerintah
Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut mengatakan memang perlu ada check and balances agar pemerintahan dapat berjalan baik.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate angkat bicara terkait pertemuan Ketua Umum partai Nasdem, Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, Rabu (30/10/2019).
Johnny G Plate menegaskan Partai Nasdem merupakan partai koalisi pemerintah.
Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut mengatakan memang perlu ada check and balances agar pemerintahan dapat berjalan baik.
Baca: Mengenal Balap Mobil Rally, Pacu Mobil dengan Kecepatan Tinggi di Jalan Sempit hingga Tengah Hutan
"Kami koalisi pemerintah dan akan bekerja bersama pemerintah dan menjadi garda terdepan pemerintah di parlemen," kata Johnny G Plate usai Rapat Paripurna Tingkat Menteri di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).
Baca: Prabowo Tetap Ambil Gaji, Inilah Daftar Harta Kekayaan Menteri Pertahanan, 38 Kali Lipat dari Jokowi
Ia menegaskan keberadaan Partai Nasdem di DPR dalam rangka menjalankan fungsi check and balances tersebut dan tidak menganggu kinerjanya di Kabinet Indonesia Maju.
"Lho, kenapa mengganggu? Justru untuk memperkuat kinerja kabinet. Jangan dibolak-balik. Kami bergerak ini untuk memperkuat kabinet, untuk memastikan Pak Jokowi bekerja dengan baik. Tapi proses politik itu bekerja dengan baik dan fungsi ketatanegaraan itu berjalan dengan baik. Itu kan tujuan yang harus didukung," kata Johnny.
Surya Paloh tegaskan tidak akan jadi duri dalam pemerintahan Jokowi
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan pihaknya tidak akan menjadi duri dalam daging atau tidak akan menjadi pihak yang mencoba merusak tatanan pemerintahan Jokowi.
Hal itu disampaikan Surya Paloh usai bertemu dengan sejumlah petinggi PKS di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).
"Enggak (jadi diri dalam daging,red) Tadi Presiden PKS sudah menjelaskan semua kita saling memahami. Posisi PKS di luar, posisi NasDem di dalam (mengeritik pemerintah,red)," kata Surya Paloh.
Baca: Ini Kecanggihan Mobil Dinas Baru Para Menteri Jokowi, Gunakan Mesin Hybrid
Surya Paloh yakin NasDem dan PKS bisa jalan bergandengan dalam menjalankan politik di Indonesia.
Dengan begitu, ia yakin kedua partai bisa saling bekerja mengumpulkan ide-ide untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.
"Kami percaya itu memberikan sumbangsih bagi satu proses pendidikan politik yang ada di negeri ini," ujarnya.
Baca: Malang Raya Bersiap Sajikan Wisata Halal, UIN Maulana Malik Ibrahim Gelar ICOHTES
Surya Paloh mengatakan lewat pertemuan tersebut segala kemungkinan bisa terjadi, khusunya sikap politik PKS ke depan.
"Seluruh kemungkinan kan ada saja. PKS di luar kan bisa jadi ada di dalam. Saya kira ada, kita tak tahu itu kapan. Tapi probability, teori kemungkinan itu, semuanya harus dilakoni dengan pikiran yang sehat dan baik," jelasnya.
3 kesepakatan NasDem dan PKS
Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat berjuang bersama-sama dalam memperkuat fungsi pengawasan di DPR RI.
Kesepakatan itu tertuang dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh beserta jajaran DPP partainya dan Ketua Umum PKS, Sohibul Iman beserta jajaran DPP partainya, di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).
Baca: Mobil Pribadi Prabowo Pakai Plat Nomor Khusus 1-00, Politisi Demokrat Pertanyakan : Awas Ditilang
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam itu, menghasilkan tiga kesepakatan antara NasDem dengan PKS.
Sekretaris Jenderal PKS, Mustafa Kamal membacakan hasil kesepakaran dimana kedua partai menghargai pilihan politik masing-masing tapi tetap berjuang bersama memperkuat demokrasi.
"Pertama, saling menghormati sikap konstitusional dan pilihan politik masing-masing partai. Partai NasDem menghormati sikap dan pilihan politik PKS untuk berjuang membangun bangsa dan negara di luar pemerintahan. Di saat yang sama, PKS juga menghormati sikap dan pilihan politik NasDem yang berjuang di dalam pemerintahan," kata Mustafa Kamal.
Mustafa Kamal mengatakan perbedaan sikap politik kedua partai tersebut tidak menjadi penghalang bagi NasDem dan PKS untuk bersama menjaga demokrasi agar tetap sehat dengan memperkuat fungsi checks and balances di DPR.
"Demokrasi yang sehat itu penting untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia, baik di bidang politik, ekonomi, keagamaan, pendidikan, kesehatan, budaya dan lainnya," kata Mustafa Kamal.
Kesepahaman kedua antara PKS dan NasDem, kata Mustafa, adalah soal kedaulatan NKRI.
PKS-NasDem tidak akan memberi tempat untuk gerakan separatisme, terorisme hingga radikalisme.
"Serta tidak memberikan tempat kepada tindakan separatisme, terorisme, radikalisme, intoleransi, dan lainnya yang bertentangan dengan 4 konsensus dasar kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Mustafa Kamal.
Baca: Niat Gibran Maju Jadi Wali Kota Solo di Pilkada 2020 Dapat Respon dari Beberapa Partai Politik
Ketiga, lanjut Mustafa, PKS dengan NasDem menyadari bangsa ini diperjuangkan oleh para pendiri bangsa dari kelompok nasionalis dan kelompok Islam.
"Generasi penerus dari 2 komponen bangsa tersebut harus mampu menjaga warisan sejarah pendiri bangsa ini dengan saling menghormati saling memahami dan saling bekerja sama dalam rangka menjaga kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan partai atau golongan," jelasnya.
Boyong 12 pengurus DPP
Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh bersilahturahmi dengan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS, Rabu (30/10/2019).
Pantauan Tribunnews, sekitar pukul 15.50 WIB, Surya Paloh yang tampak mengenakan pakaian jas berwarna biru tiba di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Rombongan Surya Paloh bahkan terlihat menaiki sebuah bus besar partai NasDem untuk hadir di kantor DPP PKS.
Surya Paloh pun terlihat turun terlebih dahulu dari atas bus. Menyusul dibelakangnya ke-12 pengurus DPP Partai NasDem.
Baca: Menhan Prabowo Janji Perkuat Alutsista TNI
Surya Paloh tampak di dampingi oleh jajaran DPP NasDem seperti Sekjen NasDem Jhony Plate, Bendahara Umum NasDem Ahmad Ali dan sederet Ketua DPP NasDem seperti Rachmad Gobel, Taufik Basari, Hasan Aminudin, Willy Aditya, Martin Manurung, Zulfan Lindan, Sugeng Suparwoto dan Taufiq Qulhadi.
Hadir pula mendampingi Surya Paloh, Sekretaris Fraksi Partai NasDem Saan Mostafa.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Sekjen PKS Mustafa Kamal, serta pengurus DPP PKS terlihat menyambut kedatangan rombongan Surya Paloh.
"Assalamualaikum," ucap Surya Paloh.
"Waalaikumsalam," jawab para petinggi PKS.
Baca: Fadli Zon Ajak Masyarakat Tak Kontra Lagi dengan Bergabungnya Prabowo di Kabinet Jokowi
Mereka terlihat saling bersalaman dan cium pipi kanan-kiri satu sama lainnya. Suasana keabraban pun terlihat dari para petinggi partai NasDem-PKS itu.
Pertemuan kedua partai ini pun berlangsung secara tertutup di dalam gedung DPP PKS.
Disambut hangat
Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh mendapat sambutan hangat saat berkunjung ke kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rabu (30/10/2019).
Pantauan Tribunnews.com, Surya Paloh mengenakan pakaian kemeja putih dibalut jas berwarna biru dongker tiba di kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sekira pukul 15.50 WIB.
Dalam kunjungannya, Surya Paloh membawa 12 orang Pengurus DPP NasDem.
Jajaran DPP NasDem yang ikut mendampingi Surya Paloh di antaranya Sekjen NasDem Jhony G Plate, Bendahara Umum NasDem Ahmad Ali, dan sederet Ketua DPP NasDem seperti Rachmad Gobel, Taufik Basari, Hasan Aminudin, Willy Aditya, Martin Manurung, Zulfan Lindan, Sugeng Suparwoto, dan Taufiq Qulhadi.
Baca: Pemain PSS Sleman Sedih Usai Petik Kemenangan Lawan Persebaya Surabaya
Hadir pula mendampingi Surya Paloh, Sekretaris Fraksi Partai NasDem Saan Mostafa.
Surya Paloh datang ke kantor DPP PKS menggunakan bus besar bersama rombongan DPP Partai NasDem.
Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Sekjen PKS Mustafa Kamal, serta pengurus DPP PKS terlihat telah menunggu rombongan Surya Paloh di lobby gedung.
Tak berselang lama, suara khas Surya Paloh memecah keheningan lobby Gedung DPP PKS.
"Assalamualaikum," kata Surya Paloh mengucapkan salam.
Baca: Riot Games Perkenalkan Grup Musik Virtual Baru True Damage dan Skin Anyar di League of Legends
Seluruh jajaran DPP PKS pun menyambut dan menjawab salam Surya Paloh.
"Waalaikumsalam," jawab para petinggi PKS.
Surya Paloh lalu berjabat tangan dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri.
Keduanya pun terlihat cium pipi kanan dan kiri.
Keakraban keduanya terlihat saat saling melempar pertanyaan soal kabar.
"Bagaimana kabar Pak Surya?" tanya Salim Segaf Aljufri.
"Baik, Alhamdulilah," jawab Surya Paloh.
Keduanya juga terlihat saling menggenggam bahu.
Suasana keabraban pun terlihat dari para petinggi partai NasDem dan PKS tersebut.
Baca: Ketika Yenny Wahid Mendapat Kejutan Spesial Usai Menghadiri Seminar Eco-Islam
Presiden PKS Sohibul Iman pun terlihat menyalami Surya Paloh.
Menyusul Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid dan jajaran DPP PKS.
Sekjen Partai NasDem Jhonny G Plate pun menjadi perhatian jajaran DPP PKS.
Sohibul Iman pun memanggil Jhonny dengan sebutan menteri.
Jhonny pun melepar sautan Sohibul dengan sebutan presiden.
"Rasa senang sekali hari ini bisa berkunjung ke kantor ini," ucap Jhonny disambut tawa.
Salim Segaf Aljufri pun mempersilakan Surya Paloh dan rombongan untuk masuk ke dalam sebuah ruangan.
Baca: Daftar 22 Nama Peserta Indonesian Idol 2019 yang Lolos Sing For Your Life, Termasuk Ziva Magnolya
Pertemuan kedua partai ini pun berlangsung secara tertutup di dalam gedung DPP PKS.
Belum diketahui apa yang dibahas dalam pertemuan tertutup tersebut.
Kunjungan Surya Paloh ke DPP PKS merupakan kali pertama.
Sebab, semenjak Pemiku 2014 maupun 2019, antara Nasdem dan PKS selalu bersebrangan pilihan politik.