Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketersediaan Bahan Baku dan Pemasaran Jadi Kendala Bagi Penenun Ulos di Kabupaten Dairi

Romi M Eddy selaku ketua Dekranasda Kabupaten Dairi mengatakan ketersediaan bahan baku dan pasar menjadi kendala bagi para penenun ulos di daerahnya.

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Ketersediaan Bahan Baku dan Pemasaran Jadi Kendala Bagi Penenun Ulos di Kabupaten Dairi
Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana
Romy M Eddy saat menjadi pembicara di acara Next Generousion dalam diskusi tentang Eco Fashion Indonesia di Epiwalk Kuningan Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Romy M Eddy selaku ketua Dekranasda Kabupaten Dairi mengatakan ketersediaan bahan baku dan pasar menjadi kendala bagi para penenun ulos di daerahnya.

"Pemasaran, mereka eggak tahu harus jual kemana, harus dapat benang dimana, dan akhirnya ada middle man," kata Romy M Eddy saat ditemui di kawasan Epiwalk Kuningan Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2019).

"Itu mereka bawa benang terus kasih kepenenun, kemudian hasilnya diambil, akhirnya penenun nggak dapat harga yang sesuai. Seperti itu lah," tambahnya.

Baca: Romy M Eddy Perkenalkan Kain Ulos Silalahi Hingga ke Eropa

Istri Bupati Dairi, Eddy KA Bertutu tersebut mengatakan dirinya dan tim dari Dekranasda sedang berupaya membantu pemasaran para penenun kain ulos.

Ia juga akan membantu para penenun untuk memperkirakan harga dasar dari setiap kain yang diproduksi.

Baca: Romy M Eddy Perkenalkan Kain Ulos Silalahi Hingga ke Eropa

"Itu yang akan kami perbaiki, kita akan buka pasar dan bisa menghasilkan penghasilan lebih tinggi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

"Kami masih mengajarkan cara menghitung harga dasar, belum kami bina untuk soal produksi," katanya.

Perkenalkan ulos hingga ke Eropa

Romy M Eddy ketua Dekranasda Kabupaten Dairi sudah memperkenalkan kain ulos hasil penenun Desa Silalahi, Sumatera Utara, hingga ke Eropa.

Beberapa waktu lalu, istri Bupati Kabupaten Dairi tersebut memperkenalkan kain ulos tersebut dalam ajang Eco Fashion Indonesia 2019, di Belgia Antwerpen, Belgia.

"Ya kita sudah sempat fashion show ke Belgia," kata Romy M Eddy saat ditemui di Epiwalk Kuningan Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2019).

Baca: Gading Marten Sebut Fitnah Soal Video Syur Mirip Gisel Jahat Banget

Menurut dia, respons masyarakat eropa terhadap kain ulos hasil penenun Desa Silalahi tersebut sangat baik.

"Responnya sangat bagus, kami bawa brand Tenun Silahi dan kami melakukan fashion show di sana," katanya.

Romy M Eddy saat menjadi pembicara di acara Next Generousion dalam diskusi tentang Eco Fashion Indonesia di Epiwalk Kuningan Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2019).
Romy M Eddy saat menjadi pembicara di acara Next Generousion dalam diskusi tentang Eco Fashion Indonesia di Epiwalk Kuningan Jakarta Selatan, Minggu (3/11/2019). (Tribunnews.com/ Bayu Indra Permana)

Rencananya ia akan membuka pasar untuk kain ulos di Belgia.

Ia pun mencoba memanfaatkan sekolah fashion yang ada di sana.

Baca: Istri Bupati Kabupaten Dairi Romi M Eddy Perkenalkan Kain Ulos Eco Fashion

"Kami sebenernya mau buka pasar, kan di Belgia itu adalah negara fashion, di situ ada sekolah fashion yang terkenal, kalau nggak salah namanya Royal Academy Fashion," ucapnya.

"Nah keluaran dari sana designer terkenal, mereka kan ada kurikulum untuk membuat karya, nah kalau kita bisa membuat mereka tertarik untuk buat karya dari kain kita itu sangat luar biasa," ujarnya.

Romy M Eddy berkeinginan meningkatkan nama kain ulos yang menjadi ciri khas masyarakat Batak.

Ia pun mulai berinovasi dengan membuat kain ulos yang ramah lingkungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas