Setelah Bertemu dan Jalin Hubungan Baik dengan PKS, Nasdem Berencana Sowan ke PAN dan Demokrat
Setelah bertemu PKS Partai Nasdem dikabarkan akan bertemu dengan PAN dan Demokrat.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Setelah bertemu dan jalin hubungan baik dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dikabarkan akan bertemu dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.
Pertemuan Nasdem dengan PAN direncanakan akan dilakukan pada akhir November 2019.
Sedangkan pertemuan Nasdem dengan Demokrat masih sebatas agenda dan belum terjadwalkan secara pasti.
Hal tersebut diungkapkan Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya, dilansir melalui Kompas.com.
Willy menuturkan, sudah berkomunikasi dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno terkait rencana pertemuan ini.
"Dengan PAN kita akan ketemu akhir November. Sementara saat ini kita lagi sibuk sebab akan menggelar hajatan kongres pada pekan depan," ujar Willy, Sabtu (2/11/2019).
Willy mengungkapkan akan mengundang semua parpol saat kongres pekan depan.
Kemudian, setelah kongres barulah Partai Nasdem akan menyusun jadwal pasti pertemuan dengan PAN.
"Nanti dalam waktu dekat akan kami sampaikan (jadwal pertemuannya)," lanjut Willy.
Selain menggelar pertemuan dengan PAN, Partai Nasdem juga berencana bertemu dengan Partai Demokrat.
Namun, untuk agenda tersebut belum ada kepastian kapan akan direalisasikan.
Willy menyebut rencana bertemu dengan Partai Demokrat masih dalam tahap diagendakan.
"Dengan Demokrat Insya Allah tapi masih dilihat waktunya. Sejauh ini masih agenda. Makanya tadi saya bilang masih tentatif. Tapi dengan PAN kita sudah berkomunikasi. Waktunya sudah ada ya, tinggal kapan the day-nya yang belum," tambah Willy menegaskan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, pihaknya terbuka menerima pertemuan dengan Partai Nasdem.
Namun, Eddy mengungkapkan hingga saat ini belum ada jadwal pertemuan antara pimpinan PAN dan Nasdem.
"PAN selalu terbuka untuk hal-hal yang baik. Dengan siapa pun, tidak terkecuali, dengan siapa pun, tidak terkecuali," kata Eddy, Jumat (1/11/2019) dikutip dari Kompas.com.
Politik Dua Kaki
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman bertemu di kantor DPP PKS di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2019).
Dikutip dari Kompas.com, Wakil Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Arif Wibowo menegaskan bahwa seluruh parpol koalisi pendukung pemerintah untuk taat asas, menjaga sikap dan berpolitik secara etis.
"Kami meminta kepada semua partai koalisi untuk taat asas, untuk menjaga sikap dan tindakan yang etis sebagai partai koalisi pemerintahan," ujar Arif, Kamis (31/10/2019).
Ia juga mengungkapkan tidak seharusnya politik dua kaki dilakukan.
"Dengan demikian tidak boleh seharusnya politik dua kaki, itu dihindari oleh setiap partai koalisi pendukung pemerintah," ucap Arif.
Bantahan Politik Dua Kaki
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman sama-sama membantah adanya strategi politik saat bertemu di kantor DPP PKS, Rabu (30/10/2019).
Keduanya mengaku pertemuan hanya menjaga silaturahmi dan wujud pembelajaran politik bagi masyarakat.
Dikutip dari tayangan Kompas TV, pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem dan Presiden Partai PKS Sohibul Iman menjadi pertemuan pertama pasca pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019.
Surya Paloh mengaku pertemuannya dengan Sohibul Iman bertujuan untuk membangun kebersamaan.
"Dengan motivasi bersama ini kita lihat ke depan apa yang terbaik yang bisa kami lakukan bersama. Semangatnya adalah membangun kebersamaan," ujar Surya Paloh.
Sementara itu Sohibul Iman menegaskan tidak adanya strategi politik yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
"Kami ingin menegaskan, Bang Surya di dalam pemerintahan, kami di luar pemerintahan. Itu tidak menyebabkan kami bermusuhan atau saling menjatuhkan. Tetapi kami bisa bersinergi, baik yang berada di dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan pertemuan yang terjadi dapat menjadi pendidikan politik bagi masyarakat.
"Kami harap apa yang dilakukan dua partai ini bisa menjadi sumbangan bagi pendidikan politik dan demokrasi di Indonesia," ujarnya.
Sohibul Iman juga menepis adanya pembicaraan mengenai Pilpres 2024.
"Boro-boro Pilpres 2024, Pilkada 2020 pun tidak disinggung sama sekali," ujarnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nasdem Bertemu PAN Akhir November, Ada Rencana Juga Bertemu Demokrat".
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)