Hal tersebut diungkapkan Yusron B Ambary, Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kuala Lumpur Malaysia.

Ia mengatakan pihak Polisi Diraja Malaysia (PDRM) telah menyelesaikan autopsi terhadap jenazah Afridza Munandar, Minggu (3/11/2019) siang.Yusron mengatakan, berdasarkan hasil autopsi PDRM menyatakan Afridza Syach Munandar meninggal dunia karena cedera di kepala.

“PDRM telah mengeluarkan hasil otopsi yang menyatakan penyebab kematian adalah cedera kepala karena kecelakaan atau head injury due to crash,” kata Yusron saat dihubungi Tribunnews.com.

Atlet balap yang lahir di Tasikmalaya, 13 Agustus 1999 ini memiliki sederet prestasi yang membanggakan.

Ia sering naik turun podium saat balapan di kejuaraan nasional.

Afridza merupakan jebolan Astra Honda Racing School (AHRS) dan pernah menjajal balapan ketahanan yang bergengsi di Jepang, yakni Suzuka Endurance 4 Hours.

Afridza sebetulnya memiliki kans besar untuk menjadi juara ATC 2019.

Afridza dua kali menang di Sirkuit Buriram dan Sepang, dua kali finis kedua di Buriram dan Twin Ring Motegi, serta dua kali naik podium ketiga di Buriram.

Hasil itu membuat Afridza bertengger di peringkat ketiga klasemen pembalap dengan koleksi 142 poin.

Afridza hanya berselisih 27 poin dari Takuma Matsuyama yang memimpin klasemen, dan hanya terpaut 15 angka dari Sho Nishimura yang ada di posisi runner up.

Sementara itu dikutip dari TribunBatam.id, Marc Marquez mengungkapkan status runner-up pada balapan MotoGP Malaysia 2019 didedikasikan untuk sang adik, Alex Marquez, dan mendiang pembalap Asia Talent Cup asal Indonesia, Afridza Munandar.

Alex Marquez memastikan diri menjadi juara dunia Moto2 2019 pada balapan di Sepang sebelum balapan MotoGP bergulir.

Adapun Afridza Munandar meninggal dunia saat berlaga pada race 1 Asia Talent Cup 2019.

"Balap motor bisa seperti ini sewaktu-waktu, tetapi selama Anda bekerja keras, Anda selalu bisa melakukan yang terbaik. Podium ini untuk Afridza dan adik saya yang baru saja jadi juara dunia," tutur pembalap asal Spanyol tersebut.