Jokowi Dorong Gerakan Global Anti-Sampah Plastik Laut di Asia Timur
Selain limbah berbahaya dan beracun, kawasan Asia Timur kini menghadapi tantangan sampah plastik laut.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, BANGKOK - Selain limbah berbahaya dan beracun, kawasan Asia Timur kini menghadapi tantangan sampah plastik laut.
Untuk itu, Presiden Jokowi mengingatkan jika tidak diatasi segera maka ekosistem laut di kawasan Indo-Pasifik akan rusak.
"Tahun lalu kita sepakat menanggulangi sampah plastik laut termasuk mendorong negara Asia Timur untuk memiliki rencana aksi nasional memerangi sampah plastik laut," ujar Jokowi dalam KTT ke-14 Asia Timur yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Senin (4/11/2019).
Baca: Presiden Jokowi Cerita Tentang Kunjungan Kerjanya ke Papua Saat Bertemu PM Australia Scott Morrison
Jokowi menjelaskan saat ini Indonesia sedang menjalankan strategi nasional untuk menangani sampah laut dari hulu ke hilir.
Dia optimis Indonesia bisa mencapai target pengurangan sampah laut hingga 70 persen di tahun 2025 nanti.
"Saya berpendapat negara EAS harus dapat mendorong gerakan global anti sampah plastik," singkat Jokowii.
Baca: Jokowi Beri Deadline Sebulan Selesaikan Kasus Novel Baswedan, Polri: Kita Tidak Ada Tenggat Waktu
Jokowi melanjutkan gerakan global ini harus melibatkan sektor swasta, aktivis lingkungan, generasi pemuda dan milenial.
"Saya berharap negara kawasan Asia Timur tetap konsisten dalam memerangi sampah plastik dan limbah berbahaya," katanya.