Fadli Zon Beberkan Alasannya 'Puasa Bicara' Politik Akhir-akhir Ini
"Ya saya termasuk yang mengusulkan pak Prabowo untuk menjadi Menhan. Ide saya malah itu pertama," kata Fadli Zon.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fadli Zon sempat tidak muncul di media massa setelah tak lagi menjadi pimpinan DPR.
Dalam beberapa kesempatan, Fadli Zon bahkan enggan berkomentar soal situasi politik terkini.
Fadli yang merupakan Wakil Ketua Umum Gerindra tersebut mengaku setelah tidak menjadi Wakil Ketua DPR, ia sempat puasa berkomentar di media massa.
"Saya puasa dari 1 Oktober sampai 1 November. Ya kan baru selesai tugas," kata Fadli Zon usai dilantik sebagai Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Senin (4/11/2019).
Fadli Zon mengatakan puasa berkomentar karena ingin istirahat.
Baca: Cerita Lengkap Layangan Putus Part 1 dan Part 2 Serta Kabar Adanya Bocoran Part 3 dari Mommy ASF
Selama menjadi wakil Ketua DPR, ia hampir sama sekali tidak memiliki waktu.
"Ya sekarang sudah, saya akan mulai bicara," katanya.
Setelah puasa hampir sebulan, Fadli Zon mengatakan kini ia siap untuk kembali vokal menyuarakan aspirasi masyarakat.
Johan Budi kepada KPU: Pasal atau Ayat dalam PKPU Harus Jelas, Jangan Multitafsir
Terutama soal isu-isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
"Saya tentu sebagai anggota DPR, akan terus berpihak kepada rakyat dan isu-isu yang penting, yang merupakan aspirasi masyarakat itu, tentu akan saya suarakan," tutur Fadli Zon.
Bicara soal Prabowo
Pada kesempatan itu, Fadli Zon angkat bicara terkait ketua Umumnya, Prabowo Subianto yang kini menjadi Menteri Pertahanan Kabinet Indonesia Maju Jokowi - Maruf Amin.
Fadli Zon mengungkapkan dia salah seorang yang megusulkan Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.
"Ya saya termasuk yang mengusulkan pak Prabowo untuk menjadi Menhan. Ide saya malah itu pertama," kata Fadli Zon.
Fadli mengaku dia yang melontarkan pertama kali ide bahwa apabila ingin berkolaisi dengan pemerintah, maka konsep yang dimiliki Gerindra soal energi, pangan, dan pertahanan harus diterima.
Ide tersebut dia sampaikan langsung kepada Prabowo Subianto pada Agusutus lalu.
"Ide saya malah itu pertama. Mengusulkan kalau kita mau koalisi, yang bisa kita perbuat cukup banyak terutama adalah di kementerian pertahanan, tentu di samping masalah pangan dan energi," katanya.
Baca: Cerita Lengkap Layangan Putus Part 1 dan Part 2 Serta Kabar Adanya Bocoran Part 3 dari Mommy ASF
Menurut Fadli Zon, ia melontarkan ide tersebut karena eksekutif yang bisa mengeksekui program.
Pemerintah yang bisa menjalankan program atau konsep pembangunan.
Sehingga dengan masuk ke pemerintahan maka apa yang menjadi fokus Gerindra di bidang pertahanan, energi, dan ketahahan pangan bisa dilakukan.
Kemenkes Masih Rumuskan Aturan untuk Tingkatkan Pelayanan Pengguna BPJS Kesehatan |
"Ya harapannya kita bisa berbuat di situ, karena tugas di eksekutif dengan tugas di legislatif kan berbeda. Tugas di eksekutif namanya saja eksekutif, eksekusi, melaksanakan program-program yang sudah dilaksanakan," ucap Fadli Zon.
Tapi kalau di legislatif, saya kira tugasnya agak berbeda. Termasuk tugas pengawasan, checks and balances itu adalah perintah konstitusi kita," tutur Fadli Zon.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.