Ini Alasan NasDem Main Dua Kaki di Koalisi Pemerintahan dan di Parlemen
Johnny mengatakan Partai NasDem saat ini ingin memastikan check and balance tetap berjalan.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan sistem presidensial yang dianut oleh Indonesia bisa membentuk dua koalisi.
Pertama, koalisi yang berada dalam pemerintah, dan yang kedua koalisi di parlemen.
Johnny mengatakan Partai NasDem saat ini ingin memastikan check and balance tetap berjalan.
"Ada dua jenis sistem koalisi di sistem presidensial kita ini, yang satu gabungan yang ada di kabinet, yang satu koalisi yang dibentuk di parlemen," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
"Sekarang presidensial sistem kita bagaimana presidensialisme bisa dilaksanakan dengan baik. kita membutuhkan check and balances yang konstruktif," imbuhnya.
Dia mengungkapkan setelah pesta demokrasi 2019 membuat partai politik harus membangun kembali komunikasi yang sempat terbelah dua kubu.
Menurutnya, hal ini dilakukan partainya demi menjaga stabilitas politik tetap terjaga.
Ia melihat stabilitas politik harus dijaga agar tidak terjadi resesi ekonomi seperti di beberapa negara seperti Argentina, Chili, Turki, Venezuela.
Sehingga tugas bersama menjamin Indonesia tetap stabil dengan cara melakukan safari politik yang tengah dilakukan Partai NasDem.
"Untuk memastikan adanya stabilitas politik ini, komunikasi-komunikasi di antara para pemimpin politik harus mulai di bangun kembali."
"Pemilu sudah selesai, Pilpres sudah selesai, Presiden sudah dilantik, kabinet sudah dibentuk, DPR sudah lengkap, MPR sudah lengkap. Apalagi yang harus kita lakukan? membangun negeri kita," kata dia.
Safari politik yang dijalankan Partai NasDem diketahui telah mengunjungi PKS yang dikenal sebagai oposisi.
Mantan Wakil Ketua TKN Jokowi-Amin itu menyebut bahwa membangun komunikasi tidak harus dengan koalisi pemerintah, namun juga bisa dengan partai di luar kabinet.
"Tidak saja di dalam koalisi kabinet, tapi juga bersama dengan rekan partai fraksi-fraksi parlemen yang tidak berada di kabinet. itulah yang dilakukan oleh NasDem," katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika ini mengungkapkan akan bertemu dengan beberapa partai yang tidak masuk di dalam kabinet presiden Joko Widodo, yakni PAN dan Partai Demokrat.
Namun untuk waktu, masih belum ditentukan.
"Saya belum tahu shcedule-nya. nanti kita lihat. NasDem kongres dulu soalnya," ujarnya.