Bicara Panjang Lebar Saat Rapat di DPR, Nadiem Makarim Hanya Siapkan Satu Lembar Kertas Presentasi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim membeberkan program yang bakal dicapai oleh Kemendikbud.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim membeberkan program yang bakal dicapai oleh Kemendikbud.
Dalam pemaparan tersebut, Nadiem Makarim hanya menyiapkan satu lembar pemaparan untuk dipresentasikan di depan anggota Komisi X DPR RI.
"Saya akan lakukan paparan, tapi mohon maaf sebelumnya, paparan saya mungkin sedikit berbeda, hanya 1 halaman yang akan saya sajikan dan saya akan bicarakan satu per satu," ujar Nadiem di Ruang Rapat Komisi X DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Baca: Nadiem Makarim: Tugas Guru Lebih Sulit Dibanding Menteri
Baca: Ketika Rano Karno Singgung Soal Anak Kecanduan Game Saat Rapat Bareng Nadiem Makarim
Dalam pemaparannya, Nadiem Makarim mengungkapkan ada lima poin pokok rancangan kerjanya.
Hal tersebut diantaranya, adalah pendidikan karakter, deregulasi dan debirokrasi, meningkatkan inovasi dan investasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan teknologi.
Nadiem Makarim menegaskan dirinya tidak memiliki visi dan misi sendiri.
Nadiem Makarim mengaku siap untuk mewujudkan visi dan misi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya tidak memiliki visi misi sendiri. Hanya ada satu visi misi yaitu visi pak presiden. Jadi saya hanya mengikuti arahan dan visi beliau," tegas Nadiem Makarim.
Seperti diketahui, agenda rapat ini berisi dengan perkenalan Nadiem sebagai Mendikbud, serta pemaparan program kerja Kemendikbud.
Baca: Luhut ke Mitra Gojek: Bos Kalian Hebat, Saya 35 Tahun Masih Gendong Ransel di Timor-Timur
Nadiem Makarim baru saja diangkat sebagai Mendikbud oleh Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju.
Dirinya lalu mengundurkan diri sebagai CEO Gojek setelah pagi harinya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke istana negara.
Sebelum menjawab pertanyaan Syaiful, Nadiem mengaku, dirinya merasa sedikit gugup dan kaku di hadapan seluruh anggota Komisi X, karena pertama kali menginjakkan kaki di Gedung DPR.
Namun, Nadiem mengatakan, selaku menteri yang mewakili generasi milenial, ia berharap kinerjanya tak mengecewakan generasinya.
"Maaf saya sedikit kaku, kaku karena ini pertama kali saya masuk ke gedung ini. Jadi mohon maaf kalau saya sedikit kaku, sedikit gugup tapi ya sebagai representasi milenial di pemerintahan kabinet Pak Jokowi semoga saya tidak mengecewakan generasi saya," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X.
Nadiem menceritakan, sebelum dipilih menjadi menteri, ia sering bertemu Jokowi dan memberikan masukan terkait perubahan teknologi maupun strategi pemerintah dalam menghadapi perkembangan revolusi industri 4.0.
Nadiem mengatakan, pembicaraan tersebut disadari Jokowi tidak sepenuhnya menyangkut teknologi, tetapi tentang Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
"Berdasarkan diskusi itu, maka mungkin presiden memilih saya karena passionnya di SDM, passionnya adalah bagaimana kita bisa membuka setiap potensi pemuda-pemudi di Indonesia. Maka dari itulah pak presiden berpikirnya passion Nadiem disitu, yaitu SDM," ujarnya.
Selanjutnya, Nadiem merasa, Jokowi memilih dirinya sebagai menteri agar dapat memberikan inovasi atau lompatan dalam bidang pendidikan.
"Karena itulah saya menerima tantangan ini. Dan secara pribadi saya suka hal-hal rumit dan sulit, banyak orang bilang wah enggak mungkin dilakukan, diperbaiki. Saya paling senang dengar itu, sebelum membangun perusahaan saya, saya juga dibilang gitu, ini apa, enggak mungkin, tapi itu jadi energi buat saya," pungkasnya.