Surya Paloh Tak Anggap Sindiran Jokowi Sebagai Warning, Tapi . . .
Emrus mengatakan dari aspek sosiologis dan psikologis, terlihat ikatan emosional antara Paloh dan Sohibul lebih dekat dengan adanya rangkulan keduanya
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
Psikolog politik, Dewi Haroen, mengatakan sindiran Jokowi kepada Paloh merupakan peringatan keras. Budaya Jawa yang melingkupi personality (kepribadian) Jokowi sudah tak terlihat dalam gestur dan pernyataannya saat menyindir Paloh.
Baca: Jokowi Sindir Surya Paloh Bertemu PKS, NasDem: Cuma Guyonan
Bahasa Jokowi yang seringkali memiliki makna tersirat, berubah menjadi memiliki makna tersurat. Ditambah lagi, Jokowi secara jelas menggunakan gestur tangan memeluk dan memberikan penekanan jika Nasdem masih berada dalam koalisi.
"Jadi interpretasi saya, ini tidak sekedar gestur lagi. Karena gestur itu kan sinyal, nah ini bukan sinyal lagi tapi sudah peringatan keras," kata Dewi.
Jokowi dinilai sudah terbawa perasaan dan tak sabar menyampaikan peringatannya pada Paloh. Terbukti sindiran itu disampaikan di hadapan orang-orang dan kepada Paloh secara langsung.
"Kalau politis kan lebih menutup diri, tidak menggunakan kata-kata tersurat. Tapi ini sudah masuk ke perasaan Jokowi, terbukti dari gestur pelukan, ucapan dan tindakan Jokowi terlihat jelas. Jadi disini sudah bukan politis yang bermain, tapi perasaan," kata Dewi.
"Seharusnya kan bermain politik di belakang panggung, tapi ini pak Jokowi sudah nggak sabar. Langsung to the point ke pak Surya Paloh di depannya. Nggak mau lagi dibelakang panggung, langsung ngomong di depannya dan di depan orang-orang," imbuhnya.
Sementara itu, pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengimbau Paloh tak memandang remeh sindiran Jokowi.
Menurutnya, suami Iriana Jokowi itu jarang melakukan sindiran di depan umum.
"Karena sindiran itu juga bermakna bahwa Jokowi tidak nyaman dengan manuver Surya Paloh, bahkan Jokowi spesifik menyoroti pelukan Surya Paloh ke Sohibul Iman," kata Hendri.
Hendri menegaskan hal ini harus disikapi dengan benar dan baik oleh Paloh. Salah satunya merespon sindiran tersebut dengan hal yang konkrit dan nyata berupa penjelasan terkait pertemuan Paloh-Sohibul.
"Jadi artinya Surya Paloh diminta menjelaskan dalam waktu dekat pada Pak Jokowi dan anggota koalisi yang lain juga, apa makna dan maksud dari kunjungan bertemu dengan PKS," kata Hendri.
Di sisi lain, pengamat politik Emrus Sihombing justru menilai Jokowi berusaha menyampaikan pesan jika Paloh lebih dekat dengan Sohibul, dibanding dengan Jokowi sendiri.
"Dari sudut ucapan itu sama saja Pak Jokowi mengatakan sekarang Paloh lebih dekat, lebih hangat, dengan Sohibul dibanding dengan Jokowi selama ini," kata Emrus.
Emrus mengatakan dari aspek sosiologis dan psikologis, terlihat ikatan emosional antara Paloh dan Sohibul lebih dekat dengan adanya rangkulan keduanya.
"Nah kalau ini kan mereka (Paloh dan Sohibul) berangkulan, sangat erat sekali. Biasanya itu terjadi karena di antara mereka terjadi sesuatu yang sifatnya saling menguntungkan satu dengan yang lain," kata Emrus.