Pengamat: NasDem Harusnya Percaya Diri Usung Kader Sendiri Jadi Capres 2024
Apalagi bila melihat capaian pemilu 2019 lalu, NasDem memiliki daya tawar tinggi untuk mencalonkan kadernya menjadi capres 2024.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai NasDem harusnya lebih percaya diri untuk mencalonkan kadernya sendiri menjadi Calon Presiden di Pemilu Presiden 2024 mendatang.
Demikian disampaikan Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK), Universitas Padjadjaran, Bandung, Muradi kepada Tribunnews.com, Selasa (12/11/2019).
Hal ini menanggapi usulan mantan Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella menilai Nasdem sudah seharusnya mencalonkan Surya Paloh menjadi Presiden pada Pilpres 2024 ketimbang memajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Secara politik, saya kira NasDem sudah relatif percaya diri untuk mengajukan kadernya sebagai calon presiden. Hal ini menggambarkan bahwa posisi dari NasDem memiliki daya tawar yang makin besar dan itu tercermin dari kepercayaan diri untuk mengajukan kader terbaiknya menjadi capres," ujar Muradi.
Baca: Surya Paloh Sebut Masih Sayang Megawati di HUT Nasdem, Kirim Intelijen saat Tak Disalami Mbak Mega
Apalagi bila melihat capaian pemilu 2019 lalu, NasDem memiliki daya tawar tinggi untuk mencalonkan kadernya menjadi capres 2024.
Partai besutan Surya Paloh tersebut pada Pemilu 2019 menempati peringkat lima dengan perolehan 12,6 juta suara atau 9,05 persen dari suara sah nasional.
Berdasarkan hitung-hitungan kursi di parlemen, Nasdem mendapat 59 kursi dan mengantarkan mereka ke peringkat keempat.
Baca: Akan Gelar Konvensi, NasDem Belajar dari Golkar dan Demokrat
"Betapapun hal tersebut harus dapat dibuktikan dengan perolehan kursi yang signifikan pada Pemilu 2024 mendatang," jelas Muradi.
Terkait nama Surya Paloh atau Anies Baswedan yang akan dicalonkan NasDem menjadi calon presiden? Menurut Muradi, Surya Paloh dan Anies harus bisa membuktikan kepada publik.
Khususnya, kata dia, bisa membuktikan sejauh mana dua sosok itu bisa menjadi pembeda dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Dalam perspektif politik, duanya harus bisa membuktikan sejauh mana bisa menjadi pembeda dengan pak Jokowi dan Maruf Amien. Sehingga layak diajukan sebagai pilihan yang bisa menjadi pembeda dan atau penerus dari pemerintahan saat ini," kata Muradi.
Baca: Sejumlah Spekulasi Terbantahkan dalam Acara HUT NasDem
Jika tidak, imbuh dia, maka posisi dari dua sosoknya akan tidak memiliki daya tawar politik, baik di mata publik maupun di mana elit politik lainnya.
Rio Capella: Lebih Baik Surya Paloh Capres 2024 Ketimbang Anies
Mantan Ketua Umum Partai Nasdem Patrice Rio Capella menilai pilihan Nasdem sudah seharusnya mencalonkan Surya Paloh menjadi Presiden pada Pilpres 2024 ketimbang memajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Kalau Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) mau calonkan Surya Paloh sebagai presiden, ya itu lebih pas daripada calonkan Anies," kata Rio saat konferensi pers di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).
Baca: Anies Baswedan Belum Tentu Jadi Calon Presiden dari NasDem
Dia mengatakan, Anies Baswedan tak memiliki sumbangan apapun kepada partai pimpinan Surya Paloh itu.
Dengan demikian, kata dia, akan menjadi pilihan yang tepat apabila Partai Nasdem memajukan Surya Paloh sebagai calon presiden ketimbang orang lain.
Sebelumnya, Rio juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Partai Nasdem karena lebih memilih mengundang Anies Baswedan ketimbang Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan kongres pada 8 November 2019 kemarin.
Baca: Peluk Erat Surya Paloh saat Penutupan Kongres Nasdem, Jokowi Akui Cemburu pada Presiden PKS
Menurut Rio, Anies tak memiliki bagian di partai tersebut, apalagi untuk berbicara di kongres yang dilaksanakan pada 8-11 November 2019 tersebut.
"Terkait kongres, janggal rasanya jika pembukaan Kongres Partai Nasdem pada 8 November 2019 tidak dihadiri Presiden Jokowi," ujar Rio.
"Jika alasannya (Jokowi tak hadir) karena agenda internal, tapi kenapa Anies Baswedan diundang dan diberi porsi bicara?" jelas Rio.
Rio mengatakan, Anies Baswedan tak memiliki kapasitas apapun di partai Nasdem.
Baca: Dipanggil Badan Kehormatan DPRD DKI, William Ditanya Alasan Unggah Draf KUA-PPAS ke Medsos
Pasalnya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu hanya terlibat dalam pendirian organisasi masyarakat (ormas) Nasdem, bukan Partai Nasdem.
Patrice Rio Capella merupakan mantan ketua umum yang juga sempat menjabat sekretaris jenderal Partai Nasdem. Patrice tersandung kasus suap dan divonis 1,5 tahun penjara.