Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggapan Perum PPD Terkait Tayangan Video Di Bus Transjakarta

Menanggapi penayangan video yang beredar di media sosial dan media online atas pemutaran video yang tayang pada sebuah videotron

Editor: FX Ismanto
zoom-in Tanggapan Perum PPD Terkait Tayangan Video Di Bus Transjakarta
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Pande Putu Yasa Direktur Utama Perum PPD. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menanggapi penayangan video yang beredar di media sosial dan media online atas pemutaran video yang tayang pada sebuah videotron di armada bus gandeng milik Perum PPD yang beroperasi di beberapa koridor TransJakarta.

Perum PPD selaku pihak mitra operator bus pada PT. Transjakarta dapat menjelaskan kepada masyarakat dan pengguna layanan TransJakarta atas ketidaknyamanan dari hal yang terjadi.

Perum PPD menegaskan bahwa PT. Transportasi Jakarta sampai dengan saat ini belum pernah memasang atau memutar iklan yang terpasang di setiap videotron bus milik Perum PPD.

Kelalaian penayangan video ini merupakan kesalahan dan tanggungjawab operator Perum PPD.

Video yang terputar tersebut merupakan konten bawaan dari pabrik dalam videotron yang merupakan bagian dari fitur bus, operator tidak melihat keseluruhan konten yang ada di dalam video tersebut.

Pande Putu Yasa selaku Direktur Utama Perum PPD memberikan tanggapan mengenai kejadian tersebut

"Terkait kelalaian yang telah terjadi Perum PPD telah mengambil langkah-langkah atas hal tersebut dengan menghapus seluruh konten yang terpasang pada videotron di setiap bus," kata Pande Putu Yasa di Jakarta. Selasa (12/11/2019).

Berita Rekomendasi

Selain itu, diakui Pande Putu Yasa, pihaknya juga tengah melakukan pemeriksaan apakah ada atau tidaknya unsur tindak kesengajaan dalam penayangan video pada videotron dan kemungkinan adanya pelanggaran diluar SOP yang telah ditetapkan perusahaan.

"Perum PPD telah menghimbau kepada seluruh pramudi armada bus gandeng milik Perum PPD untuk tidak mengaktifkan videotron tersebut sampai dengan batas waktu yang akan ditentukan kemudian," ungkapnya.

Menanggapi beredarnya pemberitaan penayangan video di bus gandeng Transjakarta, Perum PPD memohon maaf kepada pengguna bus Transjakarta dan kepada masyarakat.

"Untuk itu Perum PPD memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian dan ketidaknyamanan yang terjadi kepada pihak-pihak yang telah dirugikan khususnya PT. Transportasi Jakarta serta masyarakat DKI Jakarta pada umumnya, kedepannya Perum PPD akan melakukan pengawasan yang lebih ketat mengenai fungsi yang ada di setiap bus milik Perum PPD, kami mengharapkan kejadian seperti ini tidak terulang kembali," pungkas Pande Putu Yasa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas