Komentari Polemik Anggaran DKI Jakarta, Ridwan Saidi Singgung Pohon Angsana dan Beri Wejangan Ini
Ridwan Saidi mengomentari polemik APBD DKI Jakarta dengan menganalogikannya dengan 3 hal, Konsep Konghucu, Pohon Angsana, Bangunan Budaya di Kota.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Ridwan Saidi mengatakan, tidak ada satu pun bangunan di DKI Jakarta yang mewakili peradaban Betawi.
"Yang di Srengseng Sawah itu bohong-bohongan. Itu rumah bikinan kemarin sore, jadi itu tidak mewakili. Kalau kita bilang, dia tidak mewakili peradaban Betawi," katanya.
Srengseng Sawah adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Baca : Taufiqurrahman Soroti APBD DKI: 1 Tahun Pemda DKI Bakal Beli 7,2 Juta Penghapus, Masuk Akal Nggak?
"Apakah masih ada rumah yang berusia 1 abad di Jakarta yang mewakili peradaban Betawi? Yang materialnya masih asli? Ada. Saya bisa tunjukkan," tegasnya.
Baginya kebahagiaan warga merupakan hal penting dari keberadaan pemerintah.
Bahagia tersebut diukur dari keberadaan rumah yang menjadi ikon suatu masyarakat, yang mampu menampung sejarah.
"Kenapa tidak dipikirkan ini? Hal yang sangat penting, kami ini kan, Maju kotanya, bahagia warganya. Sebagai orang Betawi saya belum bahagia," katanya.
Ridwan meminta agar pemerintah bersedia mengusahakan yang terbaik demi kebahagiaan masyarakatnya, dan tidak melupakan jati dirinya sebagai kota yang memiliki sejarah.
"Tolonglah diusahakan Pemda DKI untuk mencari rumah itu. Rumah yang masih berusia 1 abad. Dan itu tembokan, bukan dari gedek. Oke punya," tuturnya bercampur logat Betawi.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.