Moeldoko: Paham Radikalisme Tidak Bisa Diabaikan
Bukan kecolongan, ini mengindikasikan bahwa kita semua harus memiliki pikiran yang sama bahwa memang benar ditengah-tengah kita saat ini paham-paham
Editor: Johnson Simanjuntak
![Moeldoko: Paham Radikalisme Tidak Bisa Diabaikan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/moeldoko-nih28.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala staf Kepresidenan Moeldoko berujar semua pihak harus memiliki pikiran yang sama bahwa paham-paham radikalisme tidak bisa diabaikan.
Hal tersebut ia sampaikan saat pewarta menanyakan perihal adanya ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).
"Bukan kecolongan, ini mengindikasikan bahwa kita semua harus memiliki pikiran yang sama bahwa memang benar ditengah-tengah kita saat ini paham-paham radikalisme tidak bisa diabaikan," ujarnya saat ditemui di kompleks parlemen.
Baca: Menko Polhukam Mahfud MD: Bukan Kebobolan
Moeldoko berujar walaupun prosedur atau protokol sudah dilakukan, peneror juga melihat kebiasaan-kebiasaan dari satuan kepolisian dalam kegiatan hariannya.
"Saya pikir prosedur atau protokol pastinya ada. Baik di pos-pos kesatriaan atau asrama ada pos jaga di depan, ada yang piket ya tujuannya untuk itu. Tapi mereka juga kan pasti melihat kebiasaan-kebiasaan dari satuan itu dikegiatan hariannya, untuk itu mereka bisa menyamar" lanjutnya.
Baca: Mahfud: Ini Pintu Masuk Polisi Berantas Jaringan Teroris
Diberitakan terjadi ledakan yang diduga bom di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribunnews.com, satu orang meninggal dunia adalah pelaku bom bunuh diri.
Saat ledakan terjadi, dikabarkan banyak masyarakat yang akan mengurus SKCK untuk kebutuhan pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Polrestabes Medan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.