Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sewa GrabWheels Tewas Kecelakaan, Berikut Kejadian Fatal Pengguna Otopet Listrik di Berbagai Negara

Kecelakaan fatal skuter otopet listrik seperti GrabWheels yang memakan korban tak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara-negara lain.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: bunga pradipta p
zoom-in Sewa GrabWheels Tewas Kecelakaan, Berikut Kejadian Fatal Pengguna Otopet Listrik di Berbagai Negara
Grab.com
Peluncuran GrabWheels bersama Sinar Mas Land di BSD City pada 9 Mei 2019 

Ammar dan Wisnu sudah tak sadarkan diri hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit terdekat.

Mereka kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Pemerintah Singapura resmi menerbitkan larangan penggunaan skuter listrik di trotoar yang merupakan jalur pedestrian untuk pejalanan kaki mulai Selasa, 5 November 2019. Larangan ini dikeluarkan menyusul munculnya beberapa kali insiden skuter listrik bertabrakan dengan pesepeda di Singapura.
Pemerintah Singapura resmi menerbitkan larangan penggunaan skuter listrik di trotoar yang merupakan jalur pedestrian untuk pejalanan kaki mulai Selasa, 5 November 2019. Larangan ini dikeluarkan menyusul munculnya beberapa kali insiden skuter listrik bertabrakan dengan pesepeda di Singapura. (NEW STRAITS TIMES/TODAY ONLINE)

Kecelakaan ini bukan pertama kali terkait pengguna otopet listrik.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, setidaknya ada enam kecelakaan fatal melibatkan pengguna otopet listrik dari berbagai negara selama 2019 ini.

1. Tewasnya Pesepeda di Singapura

Pada 21 September 2019, Ong Bee Eng (65) seorang pesepeda meninggal dunia setelah ditabrak pengguna otopet listrik di Blok 539, Bedok North Street, Singapura.

Dikutip dari Channelnewasia.com (CNA), Ong ditabrak oleh seorang pria berusia 20 tahun.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan penuturan saksi, pria tersebut mengendarai otopet listrik dengan kecepatan sekira 40km/jam.

Aturan di Singapura menyebutkan penggunaan sepeda ataupu otopet saat di trotoar kecepatan maksimal 10km/jam.

"Setelah itu, saya mendengar suara yang cukup keras, aku berbalik dan melihat (kecelakaan yang melibatkan) bibi (ong) itu," ucap saksi yang tidak mau menyebutkan namanya itu.

Ong kemudian dilarikan ke Changi General Hospital berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

Namun, nyawa Ong tidak berhasil diselamatkan.

Ia meninggal dunia sehari setelah kecelakaan tersebut.

Sementara penabrak sudah ditahan kepolisian setempat guna penyelidikan lebih lanjut.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas