Ini Alasan Erick Thohir Ajak Ahok Pimpin BUMN: Punya Rekam Jejak Pendobrak
Menteri BUMN Erick Thohir mengajak Ahok gabung BUMN karena Ahok memiliki rekam jejak pendobrak.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai, BUMN membutuhkan sosok pendobrak seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang bisa memajukan perusahaan yang dikelolanya.
Dari 142 perusahaan BUMN, Erick membutuhkan figur yang bisa memimpin perusahaan tersebut, karena tidak mungkin hanya dipimpin oleh Menteri BUMN saja.
"Saya rasa di BUMN dengan 142 perusahaan, kita perlu figur-figur yang bisa menjadi pendobrak, ya nggak mungkin dari 142 dipegang oleh satu orang," ujarnya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, melihat tayangan YouTube KOMPASTV.
Dia juga mengharapkan ada perwakilan di BUMN yang mempunyai rekam jejak pendobrak.
Harapannya, untuk mempercepat pekerjaan yang nanti menjadi tugasnya.
"Ya kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record (rekam jejak) pendobrak."
"Artinya tidak ada salah dan benar, tapi untuk mempercepat daripada sesuai hal-hal yang diharapkan," katanya.
Namun, dirinya mengaku Ahok akan menempati sektor energi, yang juga bisa membuka lapangan pekerjaan.
"Bagaimana menekan energi, bersamaan juga membuka lapangan kerja, dengan cara berpartner," ujar Erick.
Ditanya apakah Ahok akan menjabat sebagai komisaris atau bagian dari direksi perusahaan BUMN seperti yang dikatakan oleh Jokowi, Erick Thohir mengaku belum bisa memberikan komentarnya.
Mengenai pengumuman sektor mana yang akan ditempati oleh Ahok, dirinya mengatakan akan mengumumkan awal Desember nanti.
"Segera, mungkin di awal Desember," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi membenarkan kabar Ahok sedang menjalani proses untuk memimpin salah satu BUMN.
Jokowi berujar sudah mengetahui kinerja Ahok, mengingat keduanya sempat berpasangan memimpin DKI Jakarta sebagai gubernur dan wakil gubernur.
Dirinya mengaku jika saat ini Ahok sedang dalam proses seleksi, sebelum diputuskan untuk memimpin salah satu BUMN.
"Kita tahu kinerjanya Pak Ahok. Jadi, ini masih dalam proses seleksi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/11/2019).
Ditanya apakah dirinya yang memberi rekomendasi bergabungnya Ahok ke BUMN, Jokowi enggan untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Jokowi kembali menegaskan, Ahok masih dalam proses seleksi.
"Ini kan masih proses seleksi," ujar Jokowi.
Jokowi mengungkapkan tidak mengetahui sektor BUMN mana yang akan ditempati oleh Ahok.
Dirinya menyerahkan wewenang tersebut kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
"Kita kan tahu kinerjanya. Penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN," ucap Jokowi.
(Tribunnews.com/Nuryanti)