Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tol Pertama di Kalimantan Siap Difungsikan pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020

Proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan - Samarinda hampir selesai. Jalan tol tersebut siap difungsikan saat Natal 2019 dan tahun baru 2020.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Tol Pertama di Kalimantan Siap Difungsikan pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020
Tribunnews/HO/BKIP Kemenhub/Christanto Agung
Proyek jalan tol Balikpapan-Samarinda terlihat dari udara saat Menhub Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan lokasi calon Ibu Kota Negara yang baru dari atas Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, sekaligus diskusi di Balikpapan Coal Terminal (BCT), Kalimantan Timur, Kamis (19/9/2019). Tribunnews/HO/BKIP Kemenhub/Christanto Agung 

TRIBUNNEWS.COM - Proyek pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda hampir selesai.

Jalan tol tersebut siap difungsikan saat Natal 2019 dan tahun baru 2020.

Hal tersebut diungkapkan PT Jasamarga Balikpapan Samarinda (JBS) yang merupakan anak perusahaan PT Jasa Marga, menjadi pengelola jalan tol ini.

Dilansir Kompas.com, PT JBS berupaya melakukan percepatan guna mencapai target yang telah ditentukan.

“Kami optimistis Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dapat beroperasi fungsional pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020," ujar Dirut PT JBS STH Saragi dalam keterangan tertulis Jumat (15/11/2019).

Rampungnya pembangunan tol ini diharapkan mampu mendasari pembangunan wilayah Ibu Kota baru.

Melansir Kompas.com, hingga 8 November 2019, pembebasan lahan menyentuh angka 99,54 persen.

Berita Rekomendasi

Sementara itu pengerjaan konstruksi telah mencapai 97,56 persen.

Nantinya, Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara direncanakan menjadi ibu kota Indonesia.

Jalan Tol Balikpapan-Samarinda memiliki total panjang 99,35 kiloneter.

Jalan tol ini terdiri atas 5 seksi, yaitu :

  1. Seksi I ruas Balikpapan (Km 13)-Samboja (22,025 Km).
  2. Seksi II ruas Samboja-Muara Jawa (30,975 Km).
  3. Seksi III ruas Muara Jawa-Palaran (17,300 Km).
  4. Seksi IV Palaran-Samarinda (17,550 Km).
  5. Seksi V Balikpapan (Km 13)-Sepinggan (11,500 Km). 

Pembangunan Seksi I dan V didanai oleh pemerintah.

Namun pelaksanaan pembangunannya diserahkan kepada PT JBS.

Sementara Seksi II, III, dan IV pembangunannya dibiayai sekaligus dilaksanakan oleh PT JBS.

Direncanakan, jalan tol ini juga akan terhubung langsung dengan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, 11 Km dari Balikpapan.

Dengan adanya jalan tol, memangkas perjalanan Balikpapan - Samarinda yang sebelumnya mencapai 3-4 jam, menjadi hanya 1 jam.

Mulai Dibangun

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tahun 2020 konstruksi pembangunan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur dimulai.

Melansir Kompas.com, hal itu juga disampaikan Luhut seusai rapat pemindahan ibu kota negara.

Presiden RI Joko Widodo didampingi Sejumlah Menteri, Pejabat Pemprov dan Bupati Kukar Edy Damansyah, serta Kepala Bapeda Provinsi Kaltim melihat peta Tahura Bukit Soeharto di titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Selasa (7/5/2019). Kedatangan Presiden Joko Widodo beserta rombongan untuk melihat lahan yang ditawarkan Pemprov Kaltim sebagai lokasi Ibu Kota Negara yang baru. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Presiden RI Joko Widodo didampingi Sejumlah Menteri, Pejabat Pemprov dan Bupati Kukar Edy Damansyah, serta Kepala Bapeda Provinsi Kaltim melihat peta Tahura Bukit Soeharto di titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Selasa (7/5/2019). Kedatangan Presiden Joko Widodo beserta rombongan untuk melihat lahan yang ditawarkan Pemprov Kaltim sebagai lokasi Ibu Kota Negara yang baru. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN (TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN)

"Kami berharap tahun depan (konstruksi ibu kota negara baru) sudah mulai. Akhir tahun depan atau awal 2021," kata Luhut.

Rapat tersebut disepakati perencanaan matang harus selesai dalam satu tahun.

Sementara itu pembangunan ibu kota negara baru cukup dilaksanakan selama tiga tahun.

"Kami sepakat perencanaan harus selesai setahun semua dengan matang sehingga pembangunan tiga tahun itu kan cukup," ungkapnya.

DKI Jakarta setelah Ibu Kota Pindah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai pemerintah pusat harus menyediakan status baru untuk DKI Jakarta pasca pemindahan ibu kota.

"Harus dipastikan bahwa untuk peran perekonomian di Jakarta terfasilitasi di peraturannya yang baru. Karena Jakarta akan ditempatkan sebagai pusat perekonomian," ujar Anies saat dijumpai di Kantor Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2019), dilansir melalui Kompas.com.

Anies hadir di Kantor Bappenas untuk menghadiri rapat membahas pemindahan ibu kota.

Anies mengaku tidak memberikan usulan apa pun terkait rencana pemindahan ibu kota di rapat tersebut.

Ia mengapresiasi rencana pemindahan ibu kota itu.

Pihaknya hanya memastikan program pembangunan pemerintah pusat di Jakarta tetap terlaksana sesuai jadwal.

"Tidak ada usulan khusus. Kami mengapresiasi saja bahwa Bapak Presiden, pemerintah pusat itu terus akan melaksanakan rencana pembangunan yang sudah disepakati untuk di Jakarta," lanjut dia.

Lokasi Istana Negara di Ibu Kota Baru

Pembangunan Istana Negara di Kutai Kartanegara didukung oleh Masjaya, Rektor Universitas Mulawarman.

Dilansir melalui Tribun Kaltim, dirinya menjadi tokoh yang mendukung Istana Negara dibangun di Kutai Kartanegara atau Kukar.

Sementara pusat pemerintahan Ibu Kota Negara berada di Penajam Paser Utara.

Seperti ibu kota saat ini, dimana Jakarta jadi pusat pemerintahan sementara Istana Negara berada di kota Bogor.

Tampak depan Istana Negara, Jakarta.
Tampak depan Istana Negara, Jakarta. (http://presidenri.go.id/istana-2.html#negara)

"Supaya bisa lebih menghidupan aksebilitas. Ada 2 tempat tinggal pemerintah negara," tuturnya.

Ditanya lokasi yang representatif di Kukar, Masjaya mengaku tak bisa mengomentar hal tersebut. Lantaran bukan kewenangan dirinya

"Secara ploting lokasi tak bisa beri komentar. Yang pasti kita bersyukur di Kaltim, keraifan lokal dan budaya diakomodir," ungkapnya.

 (TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Hilda B Alexander/Deti Mega Purnamasari) (Tribun Kaltim/Muhammad Fachri Ramadhani )

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas