Ahok Masuk BUMN, Politisi PDIP Djarot Saiful: Seorang Eksekutor yang Tepat Jadi Direksi
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah dipastikan akan menjabat sebagai petinggi di satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis di Indonesia.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah dipastikan akan menjabat sebagai petinggi di satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) strategis di Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir sudah memastikan jika Ahok akan bergabung dengan BUMN mulai awal Desember mendatang.
Kabar bergabungnya Ahok ke BUMN mengundang komentar banyak pihak, satu di antaranya adalah Djarot Saiful yang pernah menjadi rekan kerja Ahok di pemerintahan DKI Jakarta.
Sebelumnya, santer dikabarkan jika Ahok akan menduduki jabatan sekelas direksi atau komisaris.
Kabar tersebut menyeruak ke permukaan, dan lantas disusul dengan adanya kabar polemik yakni dengan status Ahok sebagai mantan narapidana.
Selain itu, Ahok juga berasal dari anggota PDI-P dan mengharuskannya keluar dari partai jika menjadi bos BUMN.
Pemilihan Ahok sebagai calon pemimpin salah satu BUMN ditunjuk langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir.
Sebagai menteri dan memutuskan untuk memilih Ahok, Erick Thohir pastinya sudah mempertimbangkan hal itu dengan matang.
Erick Thohir menegaskan, jika dirinya tak memersoalkan status Ahok sebagai mantan narapidana.
"Ya, kan sudah ada ahli-ahlinya," kata Erick Thohir dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com, pada Jumat (15/11/2019).
Ditanya perihal hukum, Erick Thohir menyerahkan hal itu kepada ahli hukum yang lebih tahu.