Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beredar Kabar Global Warming dan Kemarau Panjang pada 2020, BMKG Pastikan Hoaks, Ini Penjelasannya

Media sosial ramai beredar kabar soal global warming pada 2019-2020. BMKG pastikan kabar ini hoaks alias bohong. Ini penjelasannya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Wulan Kurnia Putri
zoom-in Beredar Kabar Global Warming dan Kemarau Panjang pada 2020, BMKG Pastikan Hoaks, Ini Penjelasannya
Tribunnews/JEPRIMA
ILUSTRASI - Sejumlah ikan mati di aliran Kali Bekasi yang menyurut di kawasan Margahayu, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (8/10/2019). Musim kemarau berkepanjangan menyebabkan debit air Kali Bekasi menurun dan hampir mengering di beberapa titik. Menurunnya debit air juga mengakibatkan banyak ikan ditemukan mati dan rawan tercemar limbah karena Kali Bekasi merupakan sumber air baku utama bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot. 

Media sosial ramai beredar kabar soal global warming pada 2019-2020. BMKG pastikan kabar ini hoaks alias bohong. Ini penjelasannya.

TRIBUNNEWS.COM - Media sosial dihebohkan dengan postingan di sebuah akun YouTube terkait prediksi Global Warming 2019-2020.

Postingan ini lantas mengaitkan dengan kekeringan panjang dan potensi El Nino tahun 2020.

Bahkan postingan viral ini juga mencatut nama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

ILUSTRASI - Kondisi sawah di Pekon Suka Agung, Kecamatan Bulok, Tanggamus puso dampak kemarau.
ILUSTRASI - Kondisi sawah di Pekon Suka Agung, Kecamatan Bulok, Tanggamus puso dampak kemarau. (Tribun Lampung/Tri Yulianto)

Karena khawatir postingan ini bisa menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat, BMKG menyatakan, kabar tersebut hoaks alias bohong.

Dalam cuitan lewat akun Twitter @InfoHumasBMKG, BMKG tidak memprediksikan kekeringan panjang bertahun-tahun.

Semantara pada 2020, tidak teridentifikasi akan terjadi el-nino kuat.

Berita Rekomendasi

Lembaga NOAA dan NASA (Amerika) serta JAMSTEC (Jepang) memprediksikan hasil serupa.

BMKG juga memprediksikan tidak ada potensi anomali iklim pada 2020, baik di Samudera Pasifik maupun Samudera Hindia yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia.

"Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologisnya)," tulis BMKG.

BMKG mengungkapkan, El nino lemah tahun 2019 telah dinyatakan berakhir pada akhir Juli lalu dan kondisi netral masih berlanjut hingga akhir tahun 2019.

Hal ini menandai tahun 2020 nanti diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia.

Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologisnya).

Saat ini, lanjut BMKG, pada November 2019, sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas