Mendes PDTT Halim Iskandar: Kalau PKB dapat Pengaruh Positif dari Kerja Saya, itu Bonus
Sebelum dan sesudah menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendestrans), Abdul Halim Iskandar
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Rachmat Hidayat
![Mendes PDTT Halim Iskandar: Kalau PKB dapat Pengaruh Positif dari Kerja Saya, itu Bonus](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wawancara-khusus-dengan-abdul-halim-iskandar_20191115_013144.jpg)
Laporan wartawan tribunnews.com, Denis Destyawan, Muhammad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Sebelum dan sesudah menjadi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendestrans), Abdul Halim Iskandar, mengaku tidak menerima pesan khusus dari Muhaimin Iskandar, adik kandungnya yang juga Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Halim Iskandar masuk ke Kabinet Indonesia Maju dari unsur PKB.
"Tidak ada pesan khusus Muhaimin Iskandar kepada saya. Dia tahu saya bisa bekerja. Saya mampu mengemban amanah jadi Ketua DPRD Kabupaten Jombang dan Ketua DPRD Jatim. Lagian, masak adik memberi pesan sama kakaknya," ujar Halim sambil tertawa dalam wawancara eksklusif dengan Tribun Network, di rumah dinas menteri, di kawasan Jl Denpasar, Jakarta, Kamis (14/11/2019) lalu.
Anda merupakan kader PKB yang ada di Kabinet Indonesia Maju. Bagaimana tindakan Anda manakala ada politisi PKB di parlemen yang minta proyek di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi?
Saya kan harus menempatkan diri sesuai dengan positioning-nya yaitu saya ini lagi di mana. Setelah saya masuk ke dalam pemerintahan, tidak ada yang bisa titip atau minta proyek.
Baca: Pesan Mendes Abdul Halim Iskandar untuk Kaum Milenial
Apalagi di Kemendestrans tidak ada program yang bersifat misalnya pengadaan secara besar-besaran, infrastruktur juga tidak ada. Memang tidak ada suatu proyek yang besar. Jadi aman‑aman saja. Kembali pada posisi, karena posisiku di sini ya begini.
Baca: Menteri Desa Ngeyel Sampaikan Salam Lima Agama di Rakornas Forkopimda
Saya saat ini bekerja untuk bangsa dan negara. Jadi saya harus fokus pada tujuan tersebut. Soal nanti PKB dapat pengaruh positif dari kinerja saya di kabinet, itu soal lain. Anggap saja itu bonus.
Bagaimanapun Anda tidak bisa dilepaskan dari Muhaimin Iskandar yang punya kans mengikuti kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Apakah Anda merasa punya kewajiban untuk ikut membantu Muhaimin?
Jadi kewajiban itu muncul kalau sudah masuk waktunya. Sampeyan tidak punya kewajiban salat maghrib kalau belum waktunya salat maghrib.
Saya bekerja semaksimal mungkin dan berhikmat pada bangsa, itu tidak ada urusannya dengan siapapun. Kewajiban saya sebagai pembantu presiden adalah melaksanakan semua tugas‑tugas presiden secara maksimal.
Sebagai menteri, saya wajib menyukseskan visi misi presiden. Tidak ada hubungan antara posisi saya sebagai menteri dengan hal lain di luar itu.
Di Kemendestrans ada wakil menteri, bagaimana mengatur pembagian tugas antara Anda dengan wakil menteri?
Antara menteri dan wakil menteri tidak perlu didikotomikan, sehingga tidak harus ada pembagian tugas yang bersifat dikotomi. Semua pertanggungjawaban kan ada pada menteri bukan wakil menteri.
Oleh karena itu kepada wakil menteri saya bilang, ayo kerja bareng. Mana yang harus saya kerjakan dan mana yang bisa wakil menteri kerjakan.
Baca: Bahas Optimalisasi Dana Desa, Mendes PDTT Kunjungi Menteri Tito di Kemendagri
Ketika muncul informasi mengenai desa siluman yang dilontarkan Menteri Keuangan, apa yang Anda lakukan?
Pertama, saya melihat posisi Kemendestrans. Terus bagaimana pola hubungan antara Kemendestrans dengan kementerian lain. Jadi setiap hal harus dipahami dulu posisi kita di mana. Itu sudah menjadi pola pikir saya sejak lama.