Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban First Travel: Hingga Menjelang Wafat, Ibu Saya Masih Bertanya Kapan Berangkat ke Tanah Suci?

Eni adalah seorang pedagang nasi uduk, yang hingga saat ini belum mendapatkan pemenuhan janji yang disampaikan First Travel.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Korban First Travel: Hingga Menjelang Wafat, Ibu Saya Masih Bertanya Kapan Berangkat ke Tanah Suci?
Youtube/Indonesia Lawyers Club
Eli, salah satu korban First Travel 

TRIBUNNEWS.COM - Eli adalah jamaah korban penipuan agen First Travel, hadir sebagai narasumber di ILC TvOne, Selasa malam (19/11/2019).

Dia berjuang bersama juru bicara korban First Travel, Eni untuk mencari keadilan.

Eni adalah seorang pedagang nasi uduk, yang hingga saat ini belum mendapatkan pemenuhan janji yang disampaikan First Travel.

"Saya korban First Travel, yang janji - janjinya sampai saat ini belum saya dapatkan," ungkapnya.

Korban First Travel mewadahi diri dalam Perkumpulan Agen Jamaah Korban First Travel (Pajak FT), Eli mengaku ikut mengusahkan keadilan dan pergi ke berbagai tempat.

Dia juga tidak terima sebab usahanya untuk menabung karena ingin sekali menuaikan ibadah hingga saat ini belum terealisasi.

Mengaku menabung dengan berjualan nasi uduk sejak pukul 03.00 WIB, Eli nampak kecewa dengan putusan PN Depok.

Berita Rekomendasi

"Sedangkan saya taruh uang di First Travel itu boleh ngumpulin. Jujur saja saya hanya seorang pedagang nasi uduk. Yang ingin sekali menuaikan ibadah,"

Baca :  Kisah Eni dengan First Travel, Awalnya Dapat Kesan Positif Lalu Muncul Kejanggalan

Rupanya, ada keinginan untuk pergi menuaikan ibadah ke Tanah Suci bersama sang ibunda.

"Saya mengumpulkan sedikit demi sedikit. Saya berharap bisa pergi sama ibu saya,"

Janji tinggal janji, First Travel tidak kunjung memberangkatkan Eli dan sang ibunda.

Hingga Maret 2017, Eli menuturkan jadwal keberangkatan ke Tanah Suci terus menerus diundur.

"Tapi janji First Travel tidak menepati. Yang akan memberangkatkan saya di tahun 2017 bulan Maret. Saya diundur - undur,"

Pihak First Travel lantas menawarkan untuk berangkat di bulan Ramadhan.

Untuk berangkat di bulan Ramadhan, Eli harus menambah uang sekira Rp 2.5 Juta untuk satu orang.

Sementara, niat Eli adalah dapat berangkat bersama sang ibunda.

"Sampai ditawarkan satu, tambahan Rp 2,5 juta. Katanya itu tambahan dibulan Ramadhan,"

Baca :  Jubir Korban First Travel Ungkap Kekecewaannya pada Kajari Yudi Triadi: Kenapa Aset Sitaan Dilelang?

Eli menuturkan berusaha untuk menyetorkan uang sekira Rp 5 Juta ke pihak First Travel.

Hal itu dia lakukan demi menuaikan ibadah di Tanah Suci.

"Saya cari tambahan demi bisa menuaikan ibadah. Bisa tidak bisa, saya setorkan RP 5 juta untuk bedua,"

Seusai perjuangan Eli itu, rupanya dia juga tidak jadi diberangkatkan.

Lelah Menunggu Janji

Dia mengaku lelah menunggu janji dari First Travel.

"Tapi sampai kapan? Sampai kapan saya harus menunggu?,"

Sejak 2017, Eli tidak kunjung menemui kepastian.

Yang dia dengar justru kabar aset sitaan First travel akan diserahkan ke negara.

"Dari 2017 sampai sekarang saja, tidak ada kepastian. Bahkan terdengar akan diserahkan ke pemerintah,"

Baca :  Di ILC TvOne, Juru Bicara Korban First Travel Mengaku Mencari Keadilan Layaknya Detective Conan

Dengan menahan air matanya, dan terlihat ekspresi wajahnya yang kecewa, Eli menegaskan dia tidak iklas dengan keputusan PN Depok.

"Disini saya ketuk hati pemerintah, kalau memang itu diserahkan ke pemerintah
saya jujur saja tidak ikhlas," tegasnya.

Dia tidak bisa ikhlas dan kembali menegaskan, uang yang dia setor ke First Travel adalah hasil usahanya dari menabung sedikit demi sedikit.

"Karena saya itu benar - benar mencari dari jerih payah keringat saya. Saya bukan orang mampu,"

Baca :  Juru Bicara Perkumpulan Korban First Travel Sebut Pihaknya Kini Perjuangkan Keadilan tanpa Pengacara

Sang Ibunda meninggal 17/09/2019.

Hingga detik terakhir sang Ibunda masih menanyakan perkembangan kasus First Travel yang Eli perjuangkan.

Sang Ibunda adalah sosok yang berharap Eli akhirnya dapat memenuhi Rukun Islam yang kelima.

"Sampai detik terakir dia meninggal, karena saya sering menjalankan sidang ke Depok. Dia selalu menanyakan bagaimana hasil First Travel??,"

Namun, hingga akhir hayat sang ibunda tidak ada kepastian dari pihak manapun soal kasus First Travel.

"Karena dia ingin melihat saya umroh. Tidak ada kepastian sampai ibu saya meninggal,"

Baca :  Juru Bicara Perkumpulan Korban First Travel Sebut Pihaknya Kini Perjuangkan Keadilan tanpa Pengacara

Eli meminta agar pihak terkait yang menangani kasus First Travel lebih memedulikan jamaah korban yang memiliki latar belakang orang tidak mampu.

Untuk lebih peduli kepada orang - orang yang memiliki harapan sangat tinggi dapat menuaikan ibadah di Tanah Suci.

"Pihak yang terkait terbuka hatinya untuk melihat para jamaah yang tidak punya. Yang sangat berharap menuaikan ibadah,"

Eli berharap, seusai acara ILC di TvOne itu berakhir, ada pihak yang memberikan kejelasan soal kasus First Travel.

Dia juga berhara semua rekan - rekan satu perjuangan dengannya dan Eni dapat bernafas lega.

"Tolong, saya minta setelah acara ini ada kejelasan untuk saya untuk rekan - rekan saya diluar sana, yang berharap sama seperti saya," ujarnya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas