Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menkes Terawan Usul Kerokan Jadi Daya Tarik Turis Asing: Jangan Sepelekan Kerokan

dr Terawan Agus Putranto mengusulkan terapi pengobatan kerokan menjadi daya tarik wisatawan asing yang akan menambah pendapatan negara.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ifa Nabila
zoom-in Menkes Terawan Usul Kerokan Jadi Daya Tarik Turis Asing: Jangan Sepelekan Kerokan
Kompas.com
Ilustrasi kerokan 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto mengusulkan terapi pengobatan kerokan menjadi daya tarik wisatawan asing.

Hal tersebut dijelaskan dr Terawan ketika ditemui di acara peluncuran Konsep dan Peta Jalan Pengembangan Wisata Kesehatan di Jakarta, Selasa (19/11/2019).

Dr Terawan mengatakan di sektor wisata kebugaran, Indonesia akan menjual terapi kerokan.

"Kalau yang lain menjual apa seperti terapi bekam dan kita jual kerokan," terang dr Terawan.

Menkes Terawan Agus Putranto memberikan sambutan dalam acara Anugerah Menteri Kesehatan di Jakarta, Selasa (12/11/2019). Danone Indonesia menerima penghargaan tersebut atas kontribusinya dalam meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia melalui kampanye 'Isi Piringku' yang mengedukasi masyarakat untuk menerapkan gizi seimbang pada makanan anak. TRIBUNNEWS/HO
Menkes Terawan Agus Putranto memberikan sambutan dalam acara Anugerah Menteri Kesehatan di Jakarta, Selasa (12/11/2019). Danone Indonesia menerima penghargaan tersebut atas kontribusinya dalam meningkatkan kesehatan anak-anak Indonesia melalui kampanye 'Isi Piringku' yang mengedukasi masyarakat untuk menerapkan gizi seimbang pada makanan anak. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)

Menurut penuturan dr Terawan, kerokan mempunyai ciri khas yang unik.

Selain itu kerokan dapat diterapkan dengan mudah namun menghasilkan pemasukan.

Dr Terawan mengumpamakan, jika terdapat 100 kamar untuk melayani terapi kerokan.

Berita Rekomendasi

Kemudian terapi dilakukan selama 20 hingga 25 menit.

Setelah melakukan terapi kerokan, dapat dilanjutkan dengan meminum jamu.

Sehingga dapat mengembangkan sebuah inovasi yang dapat menghasilkan keuntungan.

"Jangan menyepelekan kerokan, kalau 100 kamar dengan timnya hanya 20 sampai 25 menit," jelas dr Terawan.

"Begitu keluar minum jamu, sudah berapa kan (keuntungannya), tambah pijat lagi."

"Jadi itu hal-hal yang kadang-kadang tidak kita kembangkan."

Dr Terawan mengatakan kemungkinan pengobatan unik lainnya yang berkembang di Indonesia dapat dijadikan daya tarik juga seperti kerokan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas